Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JPMorgan Stop Proses Pembayaran Gandum Hingga Pupuk, Rusia Tuntut Tindakan Nyata dari AS

JPMorgan memberhentikan memproses pembayaran untuk Bank Pertanian Rusia. Rusia kemudian menuntut tindakan nyata dari AS. 
Kapal kargo berbendera Sierra Leone, Razoni membawa gandum dan biji-bijian Ukraina dari pelabuhan Odesa, kata Kementerian Pertahanan Turki, Senin (1/8/2022)./Istimewa
Kapal kargo berbendera Sierra Leone, Razoni membawa gandum dan biji-bijian Ukraina dari pelabuhan Odesa, kata Kementerian Pertahanan Turki, Senin (1/8/2022)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Bank investasi asal Amerika Serikat (AS), JPMorgan, pada awal minggu dikabarkan menghentikan proses pembayaran untuk Bank Pertanian Rusia. 

Sebelumnya, JPMorgan telah menangani beberapa pembayaran ekspor biji-bijian Rusia selama beberapa bulan terakhir dengan jaminan dari AS.  Namun, Kementerian Luar Negeri Rusia pada Jumat (4/8/2023) mengatakan bahwa kerja sama tersebut dihentikan pada minggu ini. 

Atas kondisi ini Rusia kemudian menuntut tindakan nyata dari Amerika Serikat (AS) untuk membantu biji-bijian dan pupuk Rusia mencapai pasar global.

"Saluran langsung antara Bank Pertanian Rusia dan JPMorgan ... ditutup pada 2 Agustus," jelas juru bicara kementerian luar negeri Maria Zakharova, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (5/8).

Kabar ini kemudian dikonfirmasi Reuters kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Departemen Luar Negeri AS dan JPMorgan. Meskipun demikian pihak terkait menolak untuk berkomentar.

Seperti diketahui Rusia telah mengizinkan ekspor biji-bijian Ukraina Laut Hitam selama setahun terakhir atau dikenal dengan Black Sea Grain InitiativeNamun kesepakatan ini dihentikan pada 17 Juli 2023. Rusia disebut mengajukan sejumlah daftar tuntutan sebelum kembali ke kesepakatan tersebut. 

Di bawah pakta Black Sea Grain Initiative, sejak Juli 2022 para pejabat PBB juga setuju untuk membantu ekspor produk pangan dan pupuk Rusia mencapai pasar global. 

"Segera setelah ini selesai, kesepakatan ini akan segera diperbarui," jelas  juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Salah satu permintaan utama Rusia adalah terhubungnya kembali Bank Pertanian Rusia ke sistem pembayaran internasional SWIFT. Sistem ini diberhentikan oleh Uni Eropa pada Juni 2022, yakni setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Juru bicara kementerian luar negeri, Zakharov, mengatakan bahwa pihak Barat dan PBB kemudian menyajikan pemrosesan pembayaran oleh JPMorgan sebagai alternatif dari SWIFT. Langkah yang kini juga terhenti secara mendadak.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pihaknya akan melakukan apapun yang diperlukan agar Rusia dapat bebas mengekspor makanan jika kesepakatan biji-bijian Laut Hitam dihidupkan kembali pada Kamis (3/8/2023) lalu.  

Untuk diketahui ekspor makanan dan pupuk Rusia tidak terkena sanksi setelah invasi Rusia ke Ukraina. Meskipun demikian, kebijakan JPMorgan melakukan pembatasan pembayaran, logistik, dan asuransi akan menghambat pengiriman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper