Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ECB: Inflasi yang Mendasari Zona Euro Mungkin Akan Memuncak

Bank Sentral Eropa (ECB) mengatakan bahwa inflasi yang mendasari di zona euro mungkin telah mencapai puncaknya.
Kanptr pusat Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman/Reuters-Alex Domanski
Kanptr pusat Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman/Reuters-Alex Domanski

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Sentral Eropa (ECB) mengatakan bahwa inflasi yang mendasari di zona euro mungkin telah mencapai puncaknya walaupun tingkat pastinya masih sulit ditentukan.

ECB dalam pra-rilis buletin ekonominya yang diterbitkan Jumat (4/8/2023), melaporkan bahwa pelonggaran baru-baru ini utamanya didorong oleh indusri non-energi. Penurunan layanan tampaknya juga sudah dimulai. 

Pada saat yang sama, dikatakan bahwa tekanan harga domestik menjadi lebih menonjol yang menggemakan kesimpulan Dewan Pemerintahan minggu lalu. 

Sebagaimana diketahui, pembuat kebijakan telah menaikkan suku bunga untuk kesembilan kalinya menjadi 3,75 persen. Inflasi juga diperkirakan akan tetap tinggi dalam waktu yang lama. 

Presiden ECB, Christine Lagarde, juga menjanjikan analisis yang lebih dalam mengenai tren yang mendasari pad September 2023. Nantinya, analisis tersebut akan menginformasikan keputusan apakah suku bunga akan kembali naik sekali lagi, atau berhenti. 

Para pejabat dashboard, akan berkonsultasi dengan ‘ukuran berbasis pengecualian permanen’ yang dimaksudkan menghilangkan item-item tertentu yang lebih tidak stabil, ‘ukuran berbasis pengecualian sementara’ yang mengabaikan beberapa dinamika yang mudah berubah, dan ‘ukuran berbasis model’ yang bergantung pada hubungan ekonomi untuk mengidentifikasi kekakuan.

ECB mengatakan bahwa langkah-langkah inflasi yang mendasari harus menangkap perkembangan yang lebih persisten dan umum di seluruh harga, mengabstraksikan pergerakan harga relatif yang tidak stabil atau istimewa.

Dengan demikian, maka dapat memberikan sinyal informatif mengenai di mana inflasi utama akan menetap dalam jangka menengah. 

Dalam setiap keputusan kebijakan mendatang, ECB akan bergantung pada data ekonomi dan keuangan yang masuk, dinamikan inflasi yang mendasari, dan kekuatan transmisi kebijakan. 

"Secara konsep kami sangat fokus pada inflasi yang mendasarinya, tetapi lebih banyak pekerjaan daripada biasanya untuk mencari tahu di mana itu," jelas kepala ekonom Philip Lane, mengutip pemberitaan Bloomberg, Jumat (4/8/2023). 

ECB kemudian menjelaskan bahwa inflasi yang mendasari kemungkinan memuncak pada paruh pertama tahun 2023. Meskipun sebagian besar ukuran menunjukkan tanda-tanda pelonggaran, inflasi dinilai akan tetap tinggi secara keseluruhan. Tren yang diamati secara luas sejalan dengan proyeksi Juni 2023. 

ECB juga merekomendasikan bahwa pelacakan inflasi yang mendasarinya harus dilengkapi dengan "pemantauan ketat terhadap faktor-faktor yang cenderung menentukan tekanan harga domestik dalam jangka menengah, terutama data yang masuk tentang upah, keuntungan, dan ekspektasi inflasi."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper