Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GoPay hingga Ovo Cabut dari MRT Jakarta, Jumlah Penumpang Susut?

PT MRT Jakarta menjelaskan imbas penghapusan sistem pembayaran melalui dompet digital Gopay, OVO, Dana, dan LinkAja terhadap jumlah penumpang.
Kereta Moda Raya Terpadu (MRT) melintas di Stasiun Asean, Jakarta, Minggu (4/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Kereta Moda Raya Terpadu (MRT) melintas di Stasiun Asean, Jakarta, Minggu (4/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - PT MRT Jakarta (Perseroda) menyebutkan penghapusan sistem pembayaran melalui dompet digital Gopay, OVO, Dana, dan LinkAja tidak berimbas signifikan terhadap jumlah penumpang.

Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT Jakarta Muhammad Effendi menyebutkan dampak dari hengkangnya keempat dompet digital tersebut terbilang minim. Pengaruh perubahan sistem pembayaran tersebut di bawah 10 persen.

"Tidak ada dampak signifikan ke penumpang. [Jumlah] penumpang kurang lebih masih sama," kata Effendi dalam Forum Jurnalis MRT Jakarta, Rabu (12/7/2023).

Effendi mengatakan, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi terhadap penyesuaian sistem pembayaran, sehingga penumpang terbilang cepat beradaptasi dengan opsi pembayaran yang ada. Saat ini penumpang dapat menggunakan dompet digital AstraPay, i.Saku, dan blu untuk membayar MRT. Penumpang juga masih dapat menggunakan kartu multitrip, single trip, dan JakLingko.

Kemudian, kartu uang elektronik atau jenis Brizzi, Flazz, e-Money, Tapcash, dan jakcard juga masih dapat digunakan.

Effendi menambahkan, pihaknya masih tetap membuka opsi kerja sama untuk dompet digital lain yang berminat bekerja sama dengan MRT Jakarta. Dia juga menyebutkan pihaknya akan membuka opsi pembayaran lewat layanan milik perusahaan bernama MRT payment hingga QRIS.

"MRT Payment dan QRIS sedang kami proses, bulan depan keluar. Kami akan terus mengevaluasi sistem pembayaran yang ada, tidak berhenti sampai disitu saja," jelasnya.

Sementara itu, dia menambahkan rerata jumlah penumpang atau ridership MRT Jakarta pada periode Januari hingga 9 Juli 2023 83.000 orang per hari. Sedangkan, total ridership pada bulan Juli adalah sebesar 93.000 orang per hari.

Effendi menyebut, jumlah penumpang terbanyak pada 2023 terjadi pada Hari Ulang Tahun (HUT) Jakarta pada 22 Juni 2023 yang tercatat sebanyak 149.000 orang. Dia mengatakan, perusahaan menargetkan dapat mengangkut lebih dari 30 juta orang penumpang hingga akhir 2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper