Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SupportingCo Akan Optimalkan Aset Kebun PTPN Group

Holding Perkebunan Nusantara yang awalnya memiliki 13 anak perusahaan PTPN (PTPN I-XIV) direncanakan akan menjadi tiga Sub Holding, salah satunya SupportingCo.
Holding Perkebunan Nusantara yang awalnya memiliki 13 anak perusahaan PTPN (PTPN I-XIV) direncanakan akan menjadi tiga Sub Holding, salah satunya SupportingCo. /PTPN XII
Holding Perkebunan Nusantara yang awalnya memiliki 13 anak perusahaan PTPN (PTPN I-XIV) direncanakan akan menjadi tiga Sub Holding, salah satunya SupportingCo. /PTPN XII

Bisnis.com, JAKARTA - PTPN Group akan menggabungkan delapan anak usaha, yaitu PTPN II, PTPN VII, PTPN VIII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII, dan PTPN XIV ke dalam PTPN I menjadi Sub Holding SupportingCo.

SupportingCo akan menjadi perusahaan pengelola aset perkebunan unggul, yang mencakup kegiatan pemanfaatan aset perkebunan melalui optimalisasi aset dan pengelolaan tanaman perkebunan.

Seperti diketahui, Holding Perkebunan Nusantara yang awalnya memiliki 13 anak perusahaan PTPN (PTPN I-XIV) direncanakan akan menjadi tiga Sub Holding yang mendukung ketahanan pangan.

Pertama, SugarCo telah berdiri tahun 2021 yang akan merevitalisasi industri gula nasional dan meningkatkan produksi gula nasional. Kedua, PalmCo untuk meningkatkan hilirisasi produk-produk kelapa sawit. Serta ketiga, SupportingCo yang akan menjadi pengelola aset perkebunan unggul.

Pengamat pertanian sekaligus Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof. Dr. Ambo Ala mengatakan pembentukan sub holding SupportingCo adalah sebuah terbosan besar dari PTPN Group.

"SupportingCo juga akan menggarap diversifikasi usaha lain dengan memaksimalkan aset perusahaan, sehingga semua aset yang dimiliki mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan, seperti green business," jelasnya dalam keterangan resmi, Selasa (4/7/2023).

Ambo Ala menambahkan dengan adanya perusahaan khusus pengelola aset, maka lahan-lahan PTPN yang selama ini belum termanfaatkan akibat kendala modal, akan bisa dioptimalkan untuk menopang kinerja PTPN Group.

Sebagai mantan Komisaris PTPN XIV selama 10 tahun, dia mencontohkan PTPN XIV memiliki sekitar 14 ribuan hektare lahan, tetapi dari total lahan itu, selama bertahun-tahun baru dimanfaatkan sekitar 40 persen.

“Satu hal yang sangat penting yang dapat diharapkan dari SuportingCo adalah optimalisasi lahan. Banyak sekali aset PTPN yang bisa dipergunakan dan ditingkatkan manfaatnya,” jelasnya.

Selain itu, jelasnya, SupportingCo diharapkan dapat juga mengatasi masalah permodalan yang selama ini menjadi kendala beberapa anak usaha PTPN Group untuk berkembang.

Dia mengemukakan ada anak usaha PTPN Group yang tidak bisa memupuk secara teratur karena tidak ada dana. Ada yang tidak bisa menyiram tanaman, akhirnya produktivitas rendah. Namun, dia menilai jika digabung, PTPN yang kuat akan bisa menopang yang lemah, sehingga secara rata-rata kinerja akan positif.

Dari sisi manajemen dan struktur organsiasi, jelasnya, penggabungan beberapa anak usaha PTPN dalam satu manajemen juga lebih efisien karena tidak dibutuhkan lagi pejabat-pejabat tinggi di setiap PTPN seperti saat ini.

“Komisarisnya juga tidak perlu banyak-banyak lagi, jadi bisa lebih efisien dari pengeluaran,” ujarnya.

Secara umum, Ambo Ala mengatakan memandang positif perombakan besar-besaran yang dilakukan terhadap PTPN Group, mulai dari perubahan organisasi hingga restrukturisasi hutang perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper