Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Smelter Feronikel Dipercaya Bawa Efek Berganda, Antam Janji Segera Beroperasi

Proyek smelter feronikel PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dipercaya membawa efek berganda jumbo bagi masyarakat, terutama di kawasan Maluku Utara.
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa milik PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa (8/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa milik PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa (8/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Proyek smelter feronikel besutan perusahaan tambang pelat merah PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dipercaya membawa efek berganda (multiplier effect) jumbo bagi masyarakat, terutama di kawasan Maluku Utara.

Sebagai informasi, fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral feronikel di Halmahera Timur, Maluku Utara itu merupakan salah satu proyek strategis perusahaan dalam merealisasikan mandat penghiliran atau hilirisasi, seperti yang kerap digaungkan Presiden RI baru-baru ini.

Direktur Eksekutif Energy Watch, Daymas Arangga menyambut baik beroperasinya proyek fasilitas smelter dari perusahaan BUMN anggota holding MIND ID itu, karena selain akan berdampak baik buat kinerja perusahaan, juga akan memberikan manfaat kepada perekokomian daerah sekitar.

"Dampak beroperasi smelter ini mungkin belum bisa dirasakan dalam waktu dekat, namun ini merupakan sebuah komitmen yang akan memberikan nilai tambah, baik ke ekonomi, dan juga penyerapan tenaga kerja," jelas Daymas seperti dikutip, Rabu (14/6/2023).

Menurut Daymas meski sempat disebut terlambat beroperasi, namun ketika akhirnya beroperasi nantinya pasti bisa berjalan sesuai harapan yang dampaknya juga bisa dirasakan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara mengungkap hal serupa, di mana harapannya pengolahan feronikel bisa langsung masuk ke industri stainless steel di dalam negeri.

Pabrik ini juga dipercaya memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar lokasi smelter baik tenaga kerja dan kontribusi ke ekonomi lokal yang makin optimal.

"Meskipun dampak tidak langsung serta-merta, dari sisi konstruksi dampaknya akan terasa, sedangkan untuk nilai tambah akan terasa dalam 2-3 tahun ke depan," ujar Bhima.

Pabrik Feronikel Halmahera Timur ini nantinya akan memiliki kapasitas produksi 13.500 ton feronikel (FeNi) per tahun. Terkini, untuk mendukung operasional pabrik, PLN dan Antam juga telah melangsungkan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL).

Secara terpisah, Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie, menyampaikan bahwa smelter feronikel yang kerap disebut P3FH atau Feni Haltim ini ditargetkan akan beroperasi pada semester II/2023.

"Pada akhir Desember 2022 lalu, proses switch-on pembangkit listrik sebesar 15MW telah dilaksanakan. Direncanakan fase kedua switch-on pembangkit listrik dengan akumulasi daya sebesar 75MW akan dilaksanakan pada akhir semester ini atau awal semester II/2023," ujar Faisal.

Fasial menyebut penyelesaian ini merupakan fokus proyek strategis Antam tahun ini, di samping proyek-proyek lain seperti Pengembangan EV Battery. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper