Bisnis.com, JAKARTA — The Asean+3 Macroeconomic Research Office atau AMRO menilai bahwa upaya mitigasi krisis iklim yang terkoordinasi di lingkup regional akan memberikan dampak yang lebih optimal daripada melalui gerakan terpisah dari setiap perekonomian.
Isu mitigasi dari dampak perubahan iklim menjadi salah satu pembahasan utama dalam diskusi panel AMRO mengenai Road to Net Zero Asean+3. Diskusi itu bertepatan dengan peluncuran laporan Asean+3 Regional Economic Outlook (AREO) 2023.
Kepala Grup AMRO Ling Hui Tan menjelaskan bahwa semua ekonomi di Asean+3, yang terdiri dari negara-negara Asean, China, Jepang, dan Korea Selatan berjanji akan memitigasi perubahan iklim, juga menetapkan harga yang sesuai untuk emisi karbon—yang kini menjadi perdebatan garis depan terkait kebijakan negara-negara.
AMRO meminta negara-negara Asean+3 untuk bekerja sama lebih erat untuk mempercepat upaya kawasan itu menuju emisi nol bersih (net zero emission). Alasannya, ketergantungan kawasan itu terhadap bahan bakar fosil masih tinggi, lalu penetapan harga karbon akan berimplikasi pada inflasi, daya saing ekspor, dan stabilitas keuangan.
"Semakin cepat tersedia alternatif rendah karbon yang terukur, andal, dan terjangkau untuk Asean+3, transisi dari bahan bakar fosil akan semakin tidak menyakitkan dan mahal,” ujar Tan yang merupakan salah satu penulis utama laporan AERO 2023, Kamis (6/4/2023).
Menurutnya, perekonomian Asean+3 dapat memanfaatkan keunggulan komparatifnya di bidang teknologi, manufaktur, sumber daya alam, dan jasa keuangan untuk menuai manfaat ekonomi menuju net zero emission.
Baca Juga
Langkah memobilisasi modal swasta akan menjadi sangat penting bagi upaya negara-negara Asean+3 untuk mencapai net zero emission. Hal itu akan berjalan optimal dengan rancangan perangkat kebijakan yang baik, di tingkat domestik maupun regional.
"Mitigasi perubahan iklim adalah bidang di mana tindakan yang terkoordinasi secara regional akan mencapai dampak yang lebih besar daripada ekonomi yang bertindak sendirian," ujar Tan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
