Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PUPR: 7.000 Pekerja Konstruksi Mulai Tempati Rusun di IKN

Kementerian PUPR menyebut 7.000 pekerja konstruksi sudah mulai menempati rusun yang disediakan pemerintah di IKN.
Proyek rumah susun atau rusun pekerja di IKN Nusantara / Dok. Kementerian PUPR.
Proyek rumah susun atau rusun pekerja di IKN Nusantara / Dok. Kementerian PUPR.

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 7.000 pekerja konstruksi mulai menempati hunian pekerja konstruksi (HPK) berupa rumah susun atau rusun di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.

Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis H. Sumadilaga, mengatakan berdasarkan catatan Kementerian PUPR, dari total 7.000 pekerja konstruksi, lebih dari 30 persen merupakan pekerja yang datang dari wilayah Kalimantan Timur.

"Saat ini jumlah pekerja itu lebih dari 7.000 orang, dari data kami lebih dari 30 persen itu adalah pekerja dari kawasan Kalimantan Timur ini sendiri, sebagian besar dari mereka sekarang sudah mulai secara bertahap menginap atau mendapat akomodasi di HPK," kata Danis dikutip dari akun Instagram @KemenPUPR, Senin (3/4/2023).

Adapun, rumah susun (rusun) yang didirikan unuk pekerja sebanyak 22 tower atau 1.040 unit senilai Rp596,51 miliar. HPK merupakan bangunan yang pertama kali dibangun di IKN Nusantara yang telah selesai dalam waktu 145 hari atau sejak Agustus 2022 sampai Januari 2023 lalu. 

Salah satu pekerja konsuktruksi di IKN, Ahmad Darwis, menerangkan keberadaan HPK telah membantu mendorong produktivitas pekerjaan.

"Pertama ke sini di kontrakin sama mandor saya di daerah Sepaku, di sini baru 4 hari saya tinggal. Kalau di kontrakan itu kan mau berangkat kerja, mau pulang, itu makan waktu sekitar 45 menit kalau di sini nggak, cukup jalan langsung bisa kerja," ujarnya.

Di sisi lain, Direktur Rumah Susun Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Aswin Grandiarto Sukahar, mengatakan rusun dibangun di atas lahan seluas 19,88 hektare. Pekerja yang dapat menempati rusun tersebut yaitu mulai dari pekerja ahli hingga tenaga terampil.

Pada tahap pertama ini, ada dua site pembangunan Rusun pekerja yakni site 1 untuk tenaga ahli 288 orang, Rusun tipe A untuk tenaga ahli 6.912 orang, dan Rusun tipe B sebanyak 3.136 orang. Sementara site 2 untuk tenaga terampil tipe B untuk 6.272 orang.

"Jadi rusun ini dapat menampung sebanyak ribuan pekerja lengkap dengan fasilitas penunjangnya," terangnya.

Sebagai informasi, pembangunan rusun HPK tersebut telah dimulai sejak 29 Agustus 2022. Adapun, proses pengerjaannya dilaksanakan oleh PT Wijaya Karya Gedung - PT Adhi Karya (Persero) Tbk, KSO.

Di proyek ini WEGE mengerjakan pekerjaan design and build, landscape dan hardscape. Dari 22 tower, WEGE mengerjakan 12 tower dengan menggunakan teknologi modular sebanyak 1.739 unit yang di dalamnya sudah termasuk MEP dan kelengkapan fasilitas ruangan seperti tempat tidur dan lainnya.

Direktur Operasi I WEGE, Bagus Tri Setyana, menjelaskan bahwa pembangunan hunian pekerja konstruksi menggunakan teknologi Modular ini nantinya dapat dialih fungsikan setelah pembangunan IKN Nusantara selesai.

“Dengan teknologi Modular WGF dari WEGE memang teruji khususnya untuk pekerjaan-pekerjaan yang sangat cepat dan di area-area tertentu. Dan Modular WGF WEGE ini memiliki konstruksi baja tapi bisa knock down," ujar Bagus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper