Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BKPM Resmi Luncurkan 22 Proyek PPI 2022 Senilai Rp37,32 Triliun

Adanya PPI diharapkan dapat mempermudah pelaksanaan promosi investasi.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam acara Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku UMKM di Graha Jalapuspita, Jakarta, Kamis (20/10/2022)./Binsis-Ni Luh Anggela
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam acara Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku UMKM di Graha Jalapuspita, Jakarta, Kamis (20/10/2022)./Binsis-Ni Luh Anggela

Bisnis.com, BADUNG  - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) resmi meluncurkan 22 proyek Peta Potensi Investasi atau PPI 2022 dengan total nilai investasi sebesar Rp37,32 triliun.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan penyusunan PPI tersebut berdampak positif terhadap pertumbuhan realisasi investasi. Adanya PPI diharapkan dapat mempermudah pelaksanaan promosi investasi. 

“Karena kalau dulu kita melakukan promosi, itu selalu mengarang bebas. Nah sekarang Alhamdulillah, dengan Kementerian Investasi melakukan program untuk melakukan detailing terhadap potensi investasi apa saja di daerah, itu lengkap dengan FS (Feasibility Study). Ini adalah sebuah instrumen untuk bagaimana kemudian mempermudah para investor dalam bisa melakukan investasi,” kata Bahlil dalam sambutannya secara daring, Jumat (16/12/2022).

Proyek investasi berkelanjutan yang siap ditawarkan ini tersebar di 13 provinsi. Tiga belas provinsi tersebut yaitu Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Jawa Timur, Gorontalo, Kepulauan Riau, dan Banten. 

Sementara, 22 proyek prioritas strategis 2022 ini terdiri dari 11 proyek berbasis sumber daya alam dan 11 proyek berbasis industri manufaktur.   

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Perencanaan  Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Indra Darmawan mengungkapkan, sebanyak 8 proyek investasi berkelanjutan telah diminati oleh investor.

Calon investor yang berminat pada 8 proyek tersebut sebagian besar berasal dari dalam negeri.

Adapun 5 dari 8 proyek yang diminati tersebut antara lain seperti proyek Perkebunan Pisang Terintegrasi dengan Industri Pengolahannya, Industri Bioetanol, Industri Garam Farmasi (Jawa Timur); Industri Wing In Ground di Kepulauan Riau; Industri Alat dan Kesehatan serta Hortikultura Komoditas Jeruk  Siam Madu di Sumatera Utara; Budidaya Rumput Laut di Sulawesi Selatan; dan Peternakan Sapi Pedaging Terintegrasi di NTB.

Kendati demikian, peminatan calon investor masih dalam tahap penjajakan awal.  

Perlu diketahui, penyusunan PPI sudah dimulai sejak 2020. Kementerian Investasi telah meluncurkan 47 proyek investasi berkelanjutan senilai Rp155,12 triliun. Terdapat 4 sektor proyek investasi berkelanjutan yang ditawarkan yaitu pariwisata, kawasan ekonomi, industri, dan infrastruktur yang tersebar di 33 provinsi.

Dari 47 proyek yang ditawarkan, sebanyak 14 proyek telah diminati oleh investor senilai Rp49,82 triliun dengan status NDA (Non-Disclosure Agreement).      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper