Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bulog Impor 350.000 Ton, Zulhas Pastikan Harga Kedelai Turun

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) memastikan harga kedelai akan turun lantaran Bulog akan impor 350.000 ton.
Pekerja menunjukkan kedelai di pabrik pembuatan tahu, Desa Ploso, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (21/7/2022). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Pekerja menunjukkan kedelai di pabrik pembuatan tahu, Desa Ploso, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (21/7/2022). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menjelaskan bahwa menanggapi naiknya harga kedelai yang berdampak pada naiknya harga tahu dan tempe. Dia mengaku telah menugaskan Perum Bulog untuk melakukan impor sebanyak 350.000 ton.

"Kami juga sudah menyubsidi kedelai dan jagung. Nanti kedelai akan turun harganya di akhir Desember. Presiden sudah menugaskan Bulog untuk mengimpor kedelai sebanyak 350.000 ton," jelas Zulhas dalam keterangan resmi, Jumat (3/11/2022).

Harga kedelai impor dalam satu bulan terakhir terpantau naik yang cukup signifikan. Berdasarkan catatan Kemendag, pada periode 4 Oktober hingga 4 November 2022, harga kedelai sudah naik Rp500 dari Rp14.300 menjadi Rp14.800 per kilogram (kg) atau naik 3,4 persen (month-to-month/mtm).

Pada pertengahan Oktober 2022 Kemendag mencatat ketahanan stok kedelai hanya 1,6 bulan. Secara detail, stok indikatif milik Akindo sebesar 360.000 ton sementara kebutuhan per bulan mencapai 248.600 ton.

Harga tempe yang menggunakan bahan baku kedelai ikut terkerek naik. Kemendag mencatat pada periode 19 Oktober 2022 hingga 19 September 2022, harga tempe di tingkat eceran nasional telah naik 1,91 persen menjadi Rp13.940/kg.

Sementara berdasarkan prognosis Badan Pangan Nasional (Bapanas), neraca kedelai 2022 di angka 2.592.226 ton. Melalui impor yang masih terus berlanjut, perkiraan pada akhir 2022 akan ada surplus kedelai sebesar 250.000 ton.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan realisasi importasi kedelai oleh swasta sepanjang September-November 2022 telah mencapai 657.663 ton. Hal tersebut dilakukan agar menjaga kebutuhan bahan baku industri tahu-tempe dalam negeri.

Mengingat perkiraan produksi dalam negeri pada tahun ini hanya sebesar 200.315 ton sementara kebutuhan industri mencapai 248.626 ton per bulannya.

“Teman-teman swasta yang mengeksekusi. Total [impor] September sampai dengan November sebanyak 657.663 ton kedelai,” kata Arief saat dihubungi, Rabu (2/11/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper