Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ridwan Kamil Kritik LRT Palembang, Begini Tanggapan Kemenhub

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menanggapi kritik Ridwan Kamil terkait penumpang Light Rail Transit (LRT) Palembang sepi penumpang.
Rangkaian Light Rail Transit (LRT) melintas di kawasan Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (30/3/2021). ANTARA FOTO/Nova Wahyudirn
Rangkaian Light Rail Transit (LRT) melintas di kawasan Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (30/3/2021). ANTARA FOTO/Nova Wahyudirn

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjawab kritik Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menyebut Light Rail Transit (LRT) Palembang proyek gagal karena sepi penumpang.

Kemenhub menyatakan bahwa volume penumpang kereta ringan itu telah melonjak signifikan khususnya setelah adanya angkot feeder. 

Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatra Selatan (BPKARSS) Ditjen Perkeretaapian Kemenhub, Dedik Tri Istiantara, mencatat bahwa volume penumpang LRT Palembang melonjak signifikan, khususnya setelah adanya layanan angkot pengumpan (feeder) New Oplet Musi Emas sejak Juni 2022. 

Untuk diketahui, peluncuran angkot tersebut merupakan kerja sama antara BPKARSS, Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah VII Provinsi Sumatra Selatan dan Provinsi Bangka Belitung, serta Dinas Perhubungan Provinsi Sumatra Selatan. 

"Alhamdulillah peningkatan penumpang pasca diluncurkannya angkot feeder ini mencapai 25 persen," kata Dedik di Palembang, dikutip dari siaran pers, Senin (24/10/2022). 

Sementara itu, peningkatan penumpang per stasiun mencapai 26 persen di Stasiun Punti Kayu dan tertinggi hingga 40 persen di Stasiun Asrama Haji.

Berdasarkan data BPKARSS, rata-rata penumpang harian LRT Sumsel pada Juli hingga Oktober 2022 meningkat ke 9.066 penumpang per hari sejak peluncuran angkot feeder. Sebelumnya rata-rata penumpang harian pada Januari-Juni 2022 yakni 7.239 penumpang per hari. 

Sejalan dengan banyaknya warga yang menggunakan angkot untuk dari dan ke stasiun LRT, pemerintah akan memperluas jangkauan layanan angkutan pengumpan tersebut. Dalam hal ini, pemerintah akan menambah lima koridor tambahan secara bertahap sehingga nantinya akan ada tujuh koridor angkot feeder yang melayani penumpang LRT Sumsel. 

"Layanan angkot feeder ini turut melengkapi integrasi antarmoda LRT Sumsel setelah sebelumnya terintegrasi dengan layanan bus BRT dan DAMRI," sambung Dedik.

Plt. Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulmafendi mencatat jumlah penumpang yang terangkut oleh LRT Sumsel 2022 hingga Oktober mencapai 2,35 juta penumpang. Volume tersebut meningkat 47 persen dari tahun sebelumnya.

Kendati belum menyamai level prapandemi, Zulmafendi optimistis bahwa tren peningkatan tingkat keterisian LRT Sumsel akan terus berlanjut seiring dengan beragam program yang dijalankan oleh DJKA Kemenhub. 

"Peningkatan jumlah perjalanan menjadi 94 perjalanan/hari juga telah kami lakukan sehingga hari ini dapat kita lihat bersama bahwa LRT Sumsel sudah dipenuhi oleh masyarakat Palembang yang ingin menuju tempat aktivitasnya, terutama pada jam-jam sibuk," terangnya.

Dia juga menjelaskan bahwa DJKA melalui BPKARSS akan berkolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk mendorong penggunaan LRT Sumsel oleh masyarakat. 

"Kami berharap beragam upaya yang kami lakukan ini dapat meningkatkan pengalaman perjalanan dengan LRT Sumsel sehingga moda transportasi ini menjadi andalan warga Palembang dan sekitarnya," ujarnya. 

Sebelumnya, pada pekan lalu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melontarkan kritik terhadap LRT Palembang. Menurutnya, LRT belum dibutuhkan untuk transportasi masyarakat sekitar. 

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini mengaku sempat mengkritik pembangunan LRT Palembang yang dinilai belum dibutuhkan oleh masyarakat di sana. Namun, terang Emil, opininya kalah dengan kepentingan politik untuk menyukseskan event Asian Games yang amat kuat.  

"Nah, sekarang apa yang terjadi? Nggak ada penumpangnya, itu Rp9 triliun," ujar Ridwan Kamil di Fablab Correctio Jababeka, Cikarang, Jumat (21/10/2022). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper