Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beda Arah dari The Fed, Bank Sentral China Pertahankan Suku Bunga Acuan di 2,75 Persen

People’s Bank of China (PBOC) mempertahankan suku bunga pinjaman satu tahun di 2,75 persen setelah dipangkas 10 basis poin pada Agustus.
Seorang pejalan kaki melewati depan Gedung Peoples Bank of China/ Bloomberg
Seorang pejalan kaki melewati depan Gedung Peoples Bank of China/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bank sentral China memutuskan tetap mempertahankan suku bunga acuan dan menarik likuiditas dari sistem perbankan guna mengurangi tekanan pada yuan dari perbedaan kebijakan dengan Federal Reserve.

Dilansir Bloomberg pada Kamis (15/9/2022), People’s Bank of China (PBOC) mempertahankan suku bunga pinjaman satu tahun di 2,75 persen setelah dipangkas 10 basis poin pada Agustus.

Selain itu, PBOC menawarkan 400 miliar yuan (US$58 miliar) melalui fasilitas pinjaman jangka menengah, sejalan dengan perkiraan median dalam survei Bloomberg. Penawaran ini akan menghasilkan penarikan bersih 200 miliar yuan pada bulan September.

Kehati-hatian PBOC pada pelonggaran moneter dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran atas arus keluar modal atau capital outflow setelah data inflasi AS yang berada di atas ekspektasi meningkatkan kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga besar-besaran bulan ini.

Langkah bank sentral ini juga diambil menyusul data yang menunjukkan lambatnya pemulihan pertumbuhan kredit bulan lalu, yang mungkin telah mengurangi urgensi untuk penurunan suku bunga berturut-turut sementara dampak dari langkah-langkah lain untuk mendukung ekonomi mulai berlaku.

Ekonom Credit Agricole CIB Xiaojia Zhi mengatakan kecil kemungkinan PBOC menurunkan suku bunga selama dua bulan berturut-turut kecuali dalam keadaan krisis.

"Ke depan, kami pikir PBOC mungkin ragu-ragu untuk menyesuaikan suku bunga lebih rendah dalam waktu dekat, mengingat ekspektasi pengetatan cepat oleh Fed dan tekanan depresiasi pada yuan,” ungkapnya.

Kegelisahan atas kebijakan moneter yang berlawanan dengan AS telah membuat yuan mencatat pelemahan tahunan terburuk sejak 1994. PBOC menetapkan serangkaian penetapan nilai tukar yuan yang lebih kuat dari perkiraan dan mengurangi persyaratan cadangan mata uang asing bank untuk mendukung mata uang

Likuiditas yang lebih ketat dapat mengurangi tekanan ke bawah pada yuan. Hal ini diperkirakan dapat meredakan kekhawatiran bahwa kelebihan uang tunai dalam sistem perbankan akan meningkatkan risiko keuangan dengan memicu gelembung aset.

Sementara itu, kepala penelitian aset pendapatan tetap Maybank Securities Pte Ltd Winson Phoon mengatakan keputusan PBOC untuk beberapa kelebihan likuiditas cukup masuk akal karena lebih mengandalkan penggunaan alat kebijakan moneter struktural.

Pejabat PBOC telah mengisyaratkan mereka memiliki ruang kebijakan moneter yang cukup untuk bertindak untuk mendukung perekonomian di tengah inflasi yang terkendali. Wakil Gubernur PBOC Liu Guoqiang mengatakan ruang kebijakan bulan ini cukup, baik dalam hal instrumen berbasis harga dan berbasis kuantitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper