Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menhub: Harga Avtur Tetap Meski Harga BBM Naik

Kemenhub mendorong tarif pesawat dan harga avtur tetap terkendali sebagai penyeimbang di tengah isu kenaikan harga BBM.
Pekerja beraktivitas di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Jumat (25/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja beraktivitas di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Jumat (25/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendorong agar tarif pesawat dan harga avtur tetap terkendali sebagai penyeimbang di tengah isu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan upaya untuk menstabilkan tarif tiket pesawat telah lebih dulu dilakukan selama beberapa bulan terakhir. Beberapa langkah yang dilakukan di antaranya dengan mengimbau maskapai untuk melakukan efisiensi, inovasi, dan promosi dalam menurunkan tarif tiket pesawat pada hari-hari di luar periode sibuk.

Saat ini, Budi Karya menilai tarif tiket pesawat pun sudah dapat diturunkan untuk hari Senin–Kamis pada siang hari.

“Jadi ada balancing, [harga] BBM naik, avtur akan tetap. Tarif murah tetap dilakukan,” kata Menhub di Istana Negara, Senin (29/8/2022).

Secara konsisten, dia mengatakan pemerintah daerah juga harus menjadi penjamin soal kepastian okupansi pesawat di daerah yang dilayani oleh pesawat dengan jenis propeller. Maskapai yang mengoperasikan propeller selama ini merugi akibat tingkat okupansi yang rendah atau di bawah 60 persen.

“Jadi kalau ada komitmen pemda memasarkan dan membeli, pemerintah bisa konsiten subsidi okupansi. Nanti setelah okupansi naik stabil subsidi dilepas,” ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong agar maskapai nasional menerapkan diskon dan menjual tiket dengan harga murah pada hari Senin-Kamis pada siang hari.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menuturkan saat ini jumlah pesawat mengalami penurunan drastis karena sedang ada di bengkel pesawat. Menurutnya upaya untuk menambah jumlah pesawat dalam rangka menstabilkan tarif tiket pesawat masih membutuhkan waktu yang cukup panjang.

Dengan kondisi tersebut, saat ini upaya yang paling dapat direalisasikan sesegera mungkin adalah menurunkan tiket pada jam di luar periode peak.

"Kami akan pasang di media agar masyarakat mengakses tiket pesawat pada jam-jam dan hari yang belum penuh. Hari-hari tertentu seperti Senin atau Kamis, itu kan tidak terlalu ramai," ujarnya, Minggu (28/8/2022).

Tiko, sapaan akrabnya, memastikan bahwa harga tiket pada hari dan jam tersebut lebih murah dibandingkan pada akhir pekan atau libur nasional. Dia juga mencontohkan maskapai nasional seperti Garuda group dan Lion Group telah menggelar promo tersendiri bagi pemilik kartu kredit yang bekerja sama dengan Bank BNI.

Selanjutnya, maskapai lainnya juga bisa saling mengkombinasikan untuk bekerja sama dengan perbankan Bank Usaha Milik Negara (BUMN).

"Kombinasi aja yang bisa dapat paket promo murah bisa apply kartu kredit BNI, kita dorong bank bisa kerja sama dengan airlines," imbuhnya.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sendiri menargetkan harga tiket pesawat bisa turun sebesar 15 persen selama 4 hari ke depan pada hari-hari di luar akhir pekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper