Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Viral Pelanggan Didenda Rp41 Juta, PLN Angkat Bicara

PLN mengapresiasi spelanggan yang ramai menyampaikan keluhan di Twitter. Seorang pelanggan didenda Rp41 juta karena dituduh melakukan pencurian listrik.
Petugas memeriksa meteran listrik di salah satu Rumah Susun di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Petugas memeriksa meteran listrik di salah satu Rumah Susun di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mengapresiasi sejumlah pelanggan yang belakangan ramai menyampaikan keluhan mereka lewat Twitter soal tagihan listrik yang tidak wajar akibat gangguan pada segel meteran listrik di rumahnya.

Vice President Komunikasi Korporat PLN Gregorius Adi Trianto menilai positif inisiatif yang diambil sejumlah pelanggan untuk melaporkan keluhan mereka terkait dengan layanan dan sambungan listrik perusahaan setrum pelat merah tersebut.

“Apresiasi kepada pelanggan yang berinisiatif memberi informasi atau pengaduan adanya gangguan melalui saluran layanan pelanggan PLN,” kata Greg saat dihubungi, Kamis (25/8/2022).

Greg berharap pelaporan aktif dari pelanggan itu dapat segera memperbaiki gangguan berkaitan dengan kondisi sambungan listrik dan tagihan yang mesti dibayarkan ke depan.

“Sehingga bisa memastikan kondisi sambungan listriknya sesuai,” kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pelanggan PT PLN (Persero) mengaku ditagih denda senilai Rp41 juta karena dituduh melakukan pencurian listrik dengan memutus segel meteran listrik di rumahnya. Pelanggan yang bernama Joy itu menyampaikan keluhannya lewat akun Twitter pribadinya @sapphicoak, Rabu (24/8/2022). Dalam cuitannya, dia menjelaskan kronologi dan titik permasalahan hingga akhirnya PLN menagih denda Rp41 juta.

"Datang-datang menuduh bahwa rumah gue melakukan pencurian listrik, segelnya putus. Lalu bertanya kenapa listrik di rumah gue dr 1.8 Juta/bulan jadi 500 ribu perbulan," tulisnya di Twitter dikutip Kamis (25/8/2022).

Dia menjelaskan, sebelumnya tagihan listrik di rumahnya memang mencapai Rp1,8 juta per bulan, lantaran dihuni oleh keluarga besar yakni ada kakek, nenek, hingga tantenya. Adapun penggunaan listrik juga besar seperti adanya dua water heater, 2 AC, 3 kulkas, dan 2 televisi yang menyala 10 jam per hari.

"Ketika gue di Indonesia 2 tahun lalu, tagihan 1.4 juta/bulan krn gue gak ngotak pake AC nya. Sekarang tagihan cuma 500 ribu/bulan karena ya mak gue cm berdua sama mbak ART. Gak pake AC. Kulkas pun cuma satu. Wajar dong," keluhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper