Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub Mulai Evaluasi Tarif Batas Atas Tiket Pesawat

Kemenhub mulai melakukan evaluasi tarif batas atas tiket pesawat di tengah harga avtur yang alami kenaikan.
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia terparkir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia terparkir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sedang mengevaluasi penyesuaian Tarif Batas Atas (TBA) tiket pesawat untuk mendukung pemulihan industri penerbangan.

Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kemenhub Dadun Kohar mengatakan saat ini pemerintah sedang berdiskusi terhadap upaya mendukung pemulihan industri penerbangan. Terlebih, saat ini harga avtur juga mengalami kenaikan.

“Pemerintah akan mendukung untuk recovery antara lain dengan mengevaluasi penyesuaian ketentuan tarif angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri," ujarnya, Kamis (28/6/2022).

Sampai saat ini, lanjutnya, pembahasan tarif penerbangan masih dalam evaluasi yang dilanjutkan koordinasi dengan pemangku kepentingan untuk menetapkan relaksasi dan stimulus.

Selain soal relaksasi tarif, adapula bantuan pembiayaan operasional Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U), biaya kenavigasian yang berpotensi untuk didiskusikan dalam pemulihan penerbangan.

Sejauh ini, pemerintah telah melakukan dukungan regulasi dengan berkaca dari Pasal 127 UU No. 1/2009 tentang penerbangan mengenai TBA dan TBB ditetapkan dengan mempertimbangkan perlindungan konsumen dan mencegah persaingan tidak sehat.
Kemudian ditindaklanjuti dengan teknis PM 20/2009 dan KM 106/2019 mengenai tata cara pengaturan tarif dan penetapan TBA.

Dadun kembali menegaskan bahwa pemulihan penerbangan memerlukan dukungan dan kontribusi berbagai pihak antara operator bandara dan stakeholder lain. Selain itu juga untuk mewujudkan penerbangan nyaman, selamat, efisien, serta berkesinambungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper