Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Prioritaskaskan 6 Isu Dalam Forum Perdagangan Investasi & Industri G20  

Indonesia akan memprioritaskan enam isu yang akan diangkat dalam Trade, Investment and Industri Working Group (TIIWG) G20. Isu-isu itu meliputi reformasi badan perdagangan dunia, kontribusi penting sistem perdagangan antarnegara untuk memperkuat capaian tujuan pembangunan berkelanjutan, respons perdagangan, investasi dan industri terhadap pandemi dan arsitektur kesehatan global.
Menko Perekonomian Airlangga Hartanto memberikan sambutan dalam Opening Ceremony Presidensi G20 Indonesia yang digelar Rabu (1/12/2021)./Istimewa
Menko Perekonomian Airlangga Hartanto memberikan sambutan dalam Opening Ceremony Presidensi G20 Indonesia yang digelar Rabu (1/12/2021)./Istimewa

Bisnis.com,JAKARTA- Indonesia akan memprioritaskan enam isu yang akan diangkat dalam Trade, Investment and Industri Working Group (TIIWG) G20.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono, mengatakan isu-isu itu meliputi reformasi badan perdagangan dunia, kontribusi penting sistem perdagangan antarnegara untuk memperkuat capaian tujuan pembangunan berkelanjutan, respons perdagangan, investasi dan industri terhadap pandemi dan arsitektur kesehatan global.

Isu lainnya seperti perdagangan digital, mendorong investasi berkelanjutan untuk pemulihan ekonomi global, serta industrialisasi inklusif yang berkelanjutan melalui Industri 4.0.

“Jadi Indonesia akan berupaya menyelaraskan kepentingan masyarakat anggota G20 dalam mengangkat isu-isu yang akan dibahas pada perhelatan tersebut. Kita melakukan diskusi dan identifikasi awal. Isu-isu apa saja yang saat ini menjadi kepentingan bersama. Jadi, tidak merefleksikan hanya kepentingan Indonesia atau sekelompok anggota G20," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Selasa (22/3/2022).

Menurut Bris, isu-isu yang diangkat pada G20 dan akan diselenggarakan di Indonesia adalah hasil kolaborasi Indonesia dengan organisasi-organisasi internasional. Semua anggota G20 dan negara undangan menjadi bagian dari kerjasama sektor tersebut. Sehingga, enam isu yang di disuguhkan sudah disepakati bersama.

Lebih lanjut dia mengatakan, isu-isu yang diangkat sangat relevan dengan situasi saat ini dan dapat memberi dorongan untuk masa yang akan datang.

"Saya rasa itu proses yang terjadi. Kita meneruskan legacy itu. Karena G20 sudah berproses dari tahun-tahun sebelumnya. Ada memang isu-isu yang terus dilanjutkan pembahasannya, karena memang sifatnya yang penting," katanya.

Dia menyebutkan, reformasi WTO adalah sebuah contoh yang sudah lima kali presidensi dibahas namun pada prakteknya atau situasinya di lapangan, masih diperlukan satu upaya konsensus bersama untuk mencapai reformasi di tubuh WTO.

Sementara itu, pihaknya juga menyinggung penguatan lembaga perdagangan multilateral supaya bisa berperan lebih maksimal dalam rangka mewujudkan capaian kinerja pembangunan berkelanjutan.

"Ini merupakan program PBB, diikuti hampir seluruh negara di dunia, hampir 200 negara. Targetnya tahun 2030 harus terpenuhi. Nah, bagaimana disini G20 mendorong upaya untuk bisa mencapai Sustainable Development Goals  di 2030 tercapai," ujar Bris.

Bris juga menyebut, tiga kementerian yang akan bersinergi dalam TIIWG,yaitu Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (Kemenves/BKPM), dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Sinergi tersebut merupakan bentuk komitmen dalam mendukung penuh Presidensi G20 Indonesia 2022. Tujuannya untuk pemulihan ekonomi global melalui peningkatan peran perdagangan, investasi, dan industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper