Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BKF: Pent Up Demand Terjadi Pada Kuartal IV/2021, Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah meyebut adanya kenaikan permintaan yang drastis atau pent-up demand pada kuartal IV/2021 yang turut mendorong kinerja ekonomi tahun lalu. Pertumbuhan ekonomi 2021 tercatat senilai 3,69 persen, sedikit di bawah proyeksi terendah pemerintah yakni 3,7 persen.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu menjelaskan bahwa Indonesia sempat menghadapi tekanan akibat penyebaran varian delta, tetapi setelah kasus Covid-19 mereda kondisi perekonomian pun berangsur pulih. Memasuki kuartal IV/2021, perekonomian menjadi lebih stabil.

Febrio menyebut adanya kenaikan konsumsi yang signifikan atau pent-up demand pada kuartal akhir tahun lalu. Kondisi itu pun turut andil membawa tingkat konsumsi rumah tangga 2021 tumbuh 2,02 persen, setelah sempat terkontraksi 2,63 persen pada 2020.

"Pandemi yang terkendali mendorong fenomena pent up demand konsumsi masyarakat yang diikuti peningkatan aktivitas investasi. Penyebaran varian delta yang berhasil dikendalikan dengan cepat dan efektif mampu mendorong aktivitas konsumsi rumah tangga tumbuh 3,55 persen [year-on-year/YoY] pada kuartal IV/2021," ujar Febrio pada Senin (7/2/2022).

Sebelumnya, Badan pusat Statistik (BPS) menyampaikan bahwasumber pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2021 berdasarkan pengeluaran yang tertinggi adalah konsumsi rumah tangga, dengan porsi mencapai 1,91 persen.

Salah satu faktor pendorongnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga kuartal IV/2021 adalah penjualan eceran yang tumbuh 8,74 persen. Lalu, penjualan wholesale tumbuh 72,87 persen, serta penjualan mobil penumpang dan sepeda motor tercatat tercatat tumbuh 64,7 persen.

Febrio pun menyampaikan bahwa konsumsi pemerintah pada kuartal IV/2021 tumbuh 5,25 persen atau pada 2021 full year tumbuh 4,17 perse. Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan peningkatan realisasi belanja negara, khususnya terkait akselerasi program vaksinasi, keberlanjutan program perlindungan sosial, dan pelaksanaan layanan publik pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper