Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemulihan Sektor Properti Diyakini Berlanjut di 2022, Ini Sebabnya

Pemulihan sektor properti yang terjadi sejak 2021 diyakini akan terus berlanjut di tahun ini. Hal itu didukung oleh keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan penyebaran Covid-19 dan sejumlah stimulus yang diberikan untuk pemulihan ekonomi nasional.
Ilustrasi. Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan perumahan subdisi di kawasan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/1/2022)./Bisnis-Arief Hermawan P
Ilustrasi. Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan perumahan subdisi di kawasan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/1/2022)./Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Pemulihan sektor properti yang terjadi sejak 2021 diyakini akan terus berlanjut di tahun ini. Hal itu didukung oleh keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan penyebaran Covid-19 dan sejumlah stimulus yang diberikan untuk pemulihan ekonomi nasional.

Director Research & Consultancy Savills Indonesia Anton Sitorus mengatakan bahwa sektor properti dapat terus meningkat dari tahun ke tahun dengan berbagai tantangan yang melanda perekonomian.

Dia menuturkan, keberhasilan pemerintah mengendalikan Covid-19 membuat kepercayaan pelaku usaha terus meningkat. Hal itu pun kemudian mendorong perbaikan di sektor properti.

“Pemulihan kepercayaan bisnis di Indonesia mendukung penyerapan pasar di sebagian besar properti sektor komersial pada 2021,” ujarnya dalam publikasi Asia Pacific Investment Quarterly Q4 2021 Savills, Kamis (3/2/2021).

Dengan prospek ekonomi yang lebih menjanjikan, katanya, para pengembang dan investor perlahan-lahan kembali melakukan ekspansi melalui sejumlah produk perumahan.

“Misalnya Sinarmas Land, Summarecon, dan Alam Sutera yang baru-baru ini menambahkan klaster perumahan baru di kota-kota unggulan di Serpong dan Bogor untuk melayani pertumbuhan permintaan dari kaum milenial,” ucapnya.

Dia menambahkan, beberapa pengembang pun menjalin kerja sama dengan developer dari Jepang untuk membangun proyek terbarunya.

“KIIC yang dikembangkan oleh Sinarmas Land dan Itochu baru-baru ini menambahkan 105 hektare lahan lagi ke kawasan industri mereka untuk menjawab permintaan yang berkembang dari sektor e-commerce, logistik, dan perusahaan otomotif,” tuturnya.

Selain itu, dirinya juga menilai terjadi peningkatan aktivitas pengembangan data center di beberapa kota besar, khususnya di sekitar Jabodetabek dan Batam.

“Ini termasuk Data Center First dari Singapura dan GDS dari China, yang baru-baru ini mengumumkan proyek pertama mereka di Nongsa,” ucapnya.

Batam, kata dia, telah muncul sebagai lokasi populer untuk pusat data, serta fasilitas industri/logistik karena letaknya yang strategis dan dekat dengan Singapura, serta memiliki infrastruktur memadai.

Terlebih, pemerintah menawarkan berbagai insentif dan stimulus kepada perusahaan yang beroperasi di Batam sebagai kawasan perdagangan bebas dan kawasan ekonomi khusus.

Untuk sektor perkantoran komersial dan ritel di Jakarta, lanjutnya, tetap tumbuh di sepanjang 2021 dengan penawaran dan permintaan yang meningkat secara signifikan dibandingkan dengan 2020.

Dia pun memproyeksikan pasar tenant perkantoran akan terus diminati pada 2022 hingga 2023, mengingat banyaknya suplai yang tersedia dan rencana pembangunan gedung perkantoran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper