Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Terus Naik, PTBA Siap Tingkatkan Produksi

PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menanggapi positif kenaikan harga batu bara acuan (HBA) hingga US$150,03 per ton pada September 2021. Perusahaan tambang itu mengaku siap meningkatkan produksi hingga 30 juta ton sepanjang tahun ini.
Petugas mengawasi proses penimbunan batu bara di Tambang Air Laya, Tanjung Enim, Sumatra Selatan, Minggu (3/3/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Petugas mengawasi proses penimbunan batu bara di Tambang Air Laya, Tanjung Enim, Sumatra Selatan, Minggu (3/3/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) menanggapi positif kenaikan harga batu bara acuan (HBA) hingga US$150,03 per ton pada September 2021. Perusahaan tambang itu mengaku siap meningkatkan produksi hingga 30 juta ton sepanjang tahun ini.

Sekretaris Perusahaan PTBA Apollonius Andwie C. mengatakan bahwa kenaikan tersebut merupakan sinyal positif atas kondisi ekonomi global. Dia menilai, sentimen tersebut menandakan kebangkitan industri dari pandemi Covid-19.

“PTBA menargetkan produksi batu bara menjadi 30 juta ton di tahun ini,” katanya kepada Bisnis, Selasa (7/9/2021).

Target tersebut naik sekitar 5,2 juta ton dibandingkan dengan realisasi batu bara PTBA tahun lalu, yakni 24,8 juta ton atau meningkat 17,3 persen dibandingkan dengan realisasi pada 2020.

Meski begitu, target produksi batu bara itu akan tetap mempertimbangkan kenaikan harga komoditas dan potensi permintaan pasar yang meningkat tahun ini.

Seperti diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan HBA pada September 2021 mencapai US$150,03 per ton. Angka itu naik S$19,04 per ton dibandingkan dengan Agustus, yakni US$130,99 per ton.

Kenaikan tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor. Beberapa di antaranya adalah akibat peningkatan permintaan batu bara di pasar China, Korea Selatan hingga Eropa.

Kenaikan itu juga disebabkan oleh tingginya harga gas di pasar eropa, sehingga membuat negara industri mulai melirik kembali batu bara sebagai bahan baku pembangkit listrik.

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia tidak dapat memprediksi prospek harga batu bara hingga akhir tahun.

“Demikian pula untuk produksi sampai akhir tahun [tidak dapat diprediksi]. Mungkin tidak mencapai target 625 juta ton,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper