Bisnis.com, SURABAYA - Penurunan okupansi penumpang di Daop 8 Surabaya terjadi hingga 93 persen pada masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat.
Kepala Daop 8 Heri Siswanto mengatakan pihaknya sejak awal pemberlakuan PPKM Darurat dan sekarang menjadi PPKM Level 4 memang mengetatkan perjalanan penumpang jarak jauh sesuai dengan Surat Edaran dari pemerintah.
Sehingga dari rata-rata okupansi, stasiun-stasiun di Daop 8 Surabaya hanya melayani 35.000 penumpang saja per bulan.
"Untuk volume penumpang itu okupansi kita di 2019 1,3 juta. Sekarang tinggal di bawah 35.000 selama se-bulan, kita turun 90-93 persenan," jelas dia.
Sementara itu, untuk jumlah perjalanan, kereta api jarak jauh saat ini hanya tinggal 20 perjalanan.
"Untuk jumlah [perjalanan] yang tadinya 48 kita tinggal 20 KA jarak jauh dan KA lokal yang tadinya 56 sekarang tinggal 18," jelasnya.
"Pembatasan penumpang kita mengacu SE 50 penumpang jarak jauh harus menunjukkan sertifikasi vaksin minimal dosis pertama, kemudian ada rapid antigen," kata Heri kepada Tim Jelajah Kereta Api, Kamis (29/7/2021) petang.
Daop 8 Surabaya juga, kata Heri, membantu calon penumpang yang belum mendapatkan vaksinasi dosis pertama dengan menggelar sentra vaksinasi di tiga stasiun besar, yakni di Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Malang dan Stasiun Surabaya Pasar Turi.
Setiap harinya, sejak diberlakukannya aturan vaksinasi sebagai syarat perjalanan, masing-masing stasiun mengalokasikan 50 dosis per hari.
"Alhamdulillah sampai dengan hari ini berjalan lancar sudah sekitar 3.000 dosis, dan ini dapat bantuan Dinkes dan KKP Probolinggo, vaksin itu diperkirakan akan selesai tanggal 2 [Agustus], untuk tanggal 3 [Agustus] kita ajukan untuk dosis ke 2," jelas dia.
Jelajah Kereta Api 2021 terlaksana atas kerja sama Bisnis Indonesia dengan PT KAI (Persero). (K34)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel