Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gabung Oligo, Bambang Brodjonegoro Kembangkan Energi Listrik Berbasis Sampah

Pasca purna bhakti sebagai Menteri Riset dan Teknologi RI, Bambang P.S. Brodjonegoro kini menjabat sebagai Presiden Komisaris pada PT Oligo Infrastruktur Indonesia (Oligo) untuk mendukung pengembangan energi listrik berbasis sampah.
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro menyampaikan paparan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro menyampaikan paparan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Pasca purna bhakti sebagai Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia belum lama ini, Bambang P.S. Brodjonegoro memutuskan tetap produktif khususnya dalam mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui berbagai inovasi berbasis riset dan teknologi terapan.

Bahkan dimasa akhir sebagai pejabat eksekutif, Menteri Keuangan tahun 2014-2016 ini masih mendorong upaya ketersediaan energi sekaligus mengusahakan peningkatan peran energi baru terbarukan (EBT) agar mampu mencapai target kontribusi EBT pada 2025 mendatang.

Tidak sampai disitu saja, isu lingkungan hidup khususnya terkait sampah menjadi perhatian alumni Universitas Indonesia saat ini, sehingga dirinya menyambut baik ajakan untuk menjadi Presiden Komisaris pada PT Oligo Infrastruktur Indonesia (Oligo) per 1 Juli 2021.

Bambang P.S. Brodjonegoro, menjelaskan bahwa Oligo menjadi rumah bagi dirinya untuk dapat mendukung pengembangan teknologi-teknologi yang menuntaskan sampah untuk memberikan solusi jangka panjang bagi bangsa dan negara ini.

“Presiden Jokowi bahkan terus mendorong terciptanya program-program seperti ini di berbagai kota besar di Indonesia. Untuk itu saya sangat antusias dan menyambut baik peran dan tanggung jawab yang dipercayakan kepada saya", ujar alumnus University of Illinois at Urbana-Champaign ini seperti dikutip, Jumat (23/7).

Baginya, permasalahan sampah adalah bahaya laten yang menghantui masa depan tata kelola lingkungan negeri ini khususnya tatanan sosial kemasyarakatan serta derajat kualitas kesehatan masyarakat.

Untuk mengatasi hal ini, menurutnya, Indonesia perlu mengadopsi model sirkuler ekonomi, dimana kegiatan pemanfaatan kembali, daur ulang, dan pabrikan yang bertanggung jawab juga mendukung pertumbuhan industri dan terbukanya lapangan kerja. 

Dirinya berharap memiliki pengharapan bahwa kota-kota besar di Indonesia bisa meninggalkan pengolahan sampah cara-cara tradisional. Indonesia, dan khususnya para kepala daerah harus mulai mengadaptasi berbagai pilihan teknologi, salah satunya Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL), yang merupakan bagian dari implementasi sirkuler ekonomi.

“Sehingga dengan satu aktivitas seperti ini, baik pemerintah maupun masyarakat bisa mencapai beberapa tujuan, yaitu untuk kebersihan lingkungan, pemanfaatan material sisa untuk penyediaan energi, dan pengurangan konsumsi bahan bakar fossil,” jelasnya.

PSEL yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional sesuai Perpres No.35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.

PSEL ini adalah sistem pengolahan sampah yang bertujuan untuk memusnahkan sampah secara signifikan dan ramah lingkungan, dan juga menghasilkan listrik, dan bertujuan untuk membantu kepala daerah dalam menuntaskan permasalahan kedaruratan sampah.

“Mengapa ini penting karena dalam kerangka Paris Agreement dan pedoman ekonomi hijau dunia dimana saat ini negara-negara di dunia berlomba mewujudkan tata kelola berbasis ekonomi sirkuler,” ujarnya.

Dia menambahkan, tren ekonomi selama ini bersifat linier di mana limbahnya tidak dikelola dan hasilnya menjadi beban bukan hanya hari ini, namun masa depan generasi penerus bangsa.

“Dengan ekonomi sirkuler, limbah yang muncul dari kegiatan manusia dimanfaatkan secara maksimal, sehingga dampak lingkungannya menjadi minimal tanpa mengorbankan pertumbuhan ekonomi,” terangnya.

Cynthia Hendrayani, Presiden Direktur PT Oligo Infrastructure Indonesia menyatakan bahwa dengan bergabungnya Bambang Brodjonegoro sebagai Presiden Komisaris merupakan satu nilai tambah tak terhingga, bukan hanya bagi perusahaan, namun juga masyarakat luas yang kelak menerima manfaat dari buah pemikiran dan kerja Menteri PPN dan Kepala Bappenas 2016-2019 ini.

"Bapak Bambang adalah sosok terbaik dan paling tepat untuk menjadi pemimpin dewan komisaris untuk Oligo. Kami siap berkolaborasi untuk dapat mewujudkan banyak sekali perubahan positif bagi masyarakat, khususnya dalam tata kelola sampah dan lingkungan hidup di Indonesia", tutup Cynthia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper