Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi melakukan kerja sama penguatan suplai dan distribusi vaksin Covid-19 dengan Amerika Serikat (AS).
Menurutnya, varian baru Covid-19 jenis delta menyebabkan peningkatan secara eksponensial pasien Covid-19 di dalam negeri.
Selain Pfizer dan Jhonson & Jhonson, vaksin jenis mRNA diharapkan dapat menjadi solusi Indonesia melawan varian delta tersebut.
“Prioritas Pemerintah Indonesia dalam penanganan pandemi Covid-19 adalah terjaminnya ketersediaan dan distribusi vaksin Covid-19. Mengupayakan terjaminnya ketersediaan dan distribusi vaksin akan menjaga kelancaran program vaksinasi dengan 208,2 juta target sasaran vaksinasi nasional,” katanya dalam forum bisnis “Indonesia-United States Trade and Investment Dialogue”, dikutip dari keterangan resminya, Kamis (15/7/2021).
Dia menyebutkan Indonesia membutuhkan setidaknya 426 juta dosis untuk menyelesaikan seluruh vaksinasi Covid-19 hingga 2021.
Lutfi menekankan pentingnya peningkatan suplai vaksin yang dikembangkan berdasarkan teknologi mRNA untuk menghadapi varian delta Covid-19 .
“Vaksin yang dikembangkan berdasarkan teknologi messenger RNA [mRNA] merupakan solusi untuk melawan varian Covid-19 terbaru, sehingga sangat penting bagi Indonesia untuk mempercepat suplai vaksin berbasis mRNA tersebut,” tambahnya.
Sebelumnya, Indonesia telah menerima 3 juta dosis vaksin Moderna dari AS. Dalam waktu dekat, AS akan memberikan 1 juta dosis vaksin tambahan sehingga total ada 4 juta dosis vaksin dari Negara Paman Sam tersebut.
Pengiriman ini merupakan bagian dari COVAX Advance Market Commitment (COVAX AMC), sebuah inisiatif global untuk mendukung akses adil ke vaksin-vaksin Covid-19 yang aman dan efektif. Dari pengiriman ini, Indonesia telah menerima lebih dari 11,2 juta dosis vaksin melalui COVAX AMC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel