Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SMI: Investasi Infrastruktur Bisa Kembalikan Potensi Pertumbuhan GDP 

Sektor jasa konstruksi merupakan bidang dengan penyerapan tenaga kerja yang tinggi keempat di dalam negeri.
Pekerja menggunakan alat berat beraktivitas di proyek infrastruktur milik salah satu BUMN Karya di Jakarta, Kamis (13/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja menggunakan alat berat beraktivitas di proyek infrastruktur milik salah satu BUMN Karya di Jakarta, Kamis (13/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) menyatakan investasi pada sektor infrastruktur merupakan solusi normalisasi proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional. 

Chief Economist SMI I Kadek Dian Sutrisna Artha mengatakan pandemi Covid-19 telah merubah proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional. Menurutnya, pemangku kepentingan perlu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional lebih dari 5 persen untuk kembali menjajarkan realisasi dan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional. 

"Salah satu solusinya adalah investasi di infrastruktur yang [memiliki karakter investasi] jangka panjang, menyerap tenaga kerja [dengan jumlah besar], dan memiliki multiplier effect yang tinggi," katanya dalam Bisnis Indonesia Mid Year Economic Outlook 2021, Rabu (7/7/2021).

Dian mencatat sektor jasa konstruksi merupakan bidang dengan penyerapan tenaga kerja yang tinggi keempat di dalam negeri. Adapun, peringkat pertama dimiliki sektor pertanian dan disusul oleh sektor perdagangan dan industri pengolahan. 

Lebih rinci, Dian mengurutkan beberapa jenis infrastruktur dengan multiplier effect yang lebih tinggi ke lebih rendah, yakni bangunan, tenaga listrik, penyediaan air minum, komunikasi, jalan dan jembatan, dan terakhir pelabuhan. 

Di sisi lain, Dian menyatakan bisnis jalan tol relatif mengalami pemulihan lebih cepat dibandingkan bisnis pengelolaan infrastruktur lainnya, seperti kereta api dan bandar udara. Dian berpendapat bisnis kereta api maupun penerbangan masih akan sulit pulih lantaran masih menunggu kebijakan bidang kesehatan yang mampu merubah perlilaku masyarakat. 

Di samping itu, ia mengatakan bisnis pengelolaan jalan tol lebih mudah pulih karena lebih bersifat perserorangan dibandingkan dengan infrastruktur pendukung transportasi lainya. Selain itu, lanjutnya, permintaan logistik jalur darat yang menggunakan jalan tol masih tergolong tinggi. 

"Kami di SMI terus memberikan support untuk sektor-sektor infrastruktur. [Kami] berharap [industri infrastruktur di dalam negeri] bisa memiliki daya tahan dan bertahan [dari pandemi Covid-19. Itu prioritas utamanya," ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper