Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendag Siap Jadi Mitra Ketum Baru Kadin, Ini Alasannya

Mendag Muhammad Lutfi mengaku siap bekerja sama dan menjadi mitra bagi Ketum Kadin Indonesia yang baru untuk mewujudkan kolaborasi dunia usaha.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menggunakan masker saat akan menyampaikan paparan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala BKPM dan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menggunakan masker saat akan menyampaikan paparan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala BKPM dan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang akan ditetapkan dalam Musyawarah Nasional (Munas). Dia mengharapkan kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah dan dunia usaha demi menghadapi tantangan pandemi.

“Siapapun yang menjadi ketua, pemerintah akan siap menjadikan Kadin sebagai mitra. Saya siap bekerja sama dengan Kadin siapapun yang ditentukan [sebagai ketua] lewat Munas. Kalau sudah ditentukan, tentunya saya bersiap bekerja sama dengan Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie,” kata Lutfi kepada Bisnis.com, Senin (28/6/2021).

Sebagai mitra, Lutfi mengatakan pemerintah dan dunia usaha menghadapi tantangan yang tidak mudah, yakni dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 dan bagaimana pemulihan dapat dicapai.

“Kerja sama ini adalah hal yang penting karena resources pemerintah dan swasta terbatas. Namun yang perlu kita tandai, target yang ingin dicapai itu besar dan masif, jadi kerja sama harus lebih erat. Tidak ada pilihan lain selain kerja sebagai satu tim untuk bisa menggerakkan perekonomian,” lanjutnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Kadin Indonesia 2015-2020 Rosan P. Roeslani mengatakan bahwa para calon ketua umum Kadin, Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid, telah mengadakan pertemuan membahas langkah terbaik bagi Kadin ke depannya. Kedua calon juga membicarakan tentang upaya koordinasi dan dukungan bagi pemerintah serta berbagai pemangku kepentingan di tengah pandemi.

Dari pertemuan ini, dua caketum mencapai kesepakatan melalui musyawarah dan mufakat bahwa tidak akan dilakukan pemilihan Ketua Umum dalam pelaksanaan Munas VIII Kadin yang akan digelar di Kendari. Anindya Bakrie sepakat untuk mengisi jabatan sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia, yang berarti juga mundur sebagai calon ketua umum. Sedangkan Arsjad Rasjid bersedia menerima jabatan sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia dan menggantikan Rosan.

Terpisah, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan kepemimpinan baru Kadin Indonesia akan menghadapi tantangan yang makin berat, utamanya terkait dengan peran organisasi ini sebagai mitra pemerintah.

“Pekerjaan bagi Kadin saat pandemi makin berat. Pemerintah tidak bisa jalan sendiri. Untuk mencari solusi keluar dari pandemi dan pulih, perlu ada terobosan pemikiran dan kolaborasi dari Kadin Indonesia karena kebijakan pemerintah perlu sudut pandang dari dunia usaha,” katanya.

Faisal mengatakan Kadin harus bisa memberi pandangan untuk kebijakan, baik yang bersifat mikro dan mencakup setiap sektor usaha masing-masing anggota Kadin, maupun dalam skala makro yang meliputi pertumbuhan ekonomi dan pengurangan tingkat pengangguran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper