Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencari pembeli tiga kargo gas alam cair (LNG) periode September - Oktober mendatang.
Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Arief Setiawan Handoko mengatakan proses lelang dengan menunggu izin Menteri ESDM. Setelah mendapatkan izin, pihaknya siap melakukan tender.
"Diharapkan harganya di atas sedikit harga pasar. Sekarang masih menanti izin menteri," tuturnya kepada Bisnis.com, akhir pekan lalu.
Arief mengungkapkan belum ada kandidat pembeli yang siap menampung tiga kargo LNG tersebut. Hanya saja, dengan kondisi harga LNG yang sedang tertekan, dia berharap harga yang didapatkan tidak jauh dari harga pasar.
"Kami kan pake acuan Japan Kora Marker [JKM], diharapkan di atas itu sedikit. Yang jelas tidak ada curtailment sampai akhir tahun," tambahnya.
Sebelumnya, SKK Migas berhasil mendapatkan pembeli delapan kargo gas alam cair (LNG) diserap hingga Agustus lalu. Ada tiga pembeli yang memberi kepastian menyerap LNG, yakni PT PLN (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk., dan PT Pertamina Gas.
Baca Juga
PLN bersedia menambah serapan lima kargo LNG pada 2019, setelah sebelumnya hanya bersedia menyerap enam kargo. Kesediaan PLN menyerap LNG dari kilang Bontang dikarenakan harganya saat ini lebih murah dibandingkan dengan harga kontrak.
Padahal, perusahaan setrum pelat merah membatalkan serapan LNG dari kontrak awal dengan Pertamina dengan total 17 kargo menjadi hanya enam kargo. Dengan begitu, 11 kargo tercatat tidak ada pembeli (uncommitted).
Selain PLN, PGN dan Pertagas masing-masing membeli satu kargo LNG, sementara satu kargo lain akan diekspor ke Singapura. Arief mengatakan hingga akhir tahun tidak akan ada lagi LNG yang uncommitted.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel