Bisnis.com, JAKARTA -- Suku bunga tinggi dan perbaikan ekonomi setelah Pemilu menjadi tantangan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia yang baru.
Anggota Komisi XI DPR Johnny G. Plate menyatakan salah satu catatan anggota dewan bagi Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia (BI) adalah suku bunga yang masih tinggi. Pasalnya, kondisi ini membuat kucuran dana ke sektor riil terhambat.
"Pasti masih akan jadi catatan bagaimana peran calon DGS ini mengambil bagian dan pengambilan ekonomi makro dan moneter dan sistem keuangan," tuturnya di Kompleks Parlemen , Kamis (11/7/2019).
Selain masalah suku bunga, Johnny menyebutkan soal upaya mendorong iklim investasi usai Pemilu. Terutama, tentang kebijakan merangsang ekspor sehingga cadangan devisa dan neraca perdagangan semakin membaik.
Apalagi, selama 9 bulan masa kampanye Pemilu, ekonomi nasional juga ikut terdampak. Perilaku wait and see dari pengusaha juga disebut membuat ekspor Indonesia bergerak melambat.
"Atau setidaknya menahan agar defisit neraca perdagangan tidak melebar, itu yang kami harapkan," sambungnya.
Baca Juga
Hari ini, DPR direncanakan mengambil keputusan terkait pencalonan tunggal Destry Damayanti sebagai DGS BI. Dia diajukan Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Mirza Adityaswara, yang akan habis masa jabatannya pada akhir bulan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel