Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ADB Siap Investasi US$881 Miliar di Asia

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan Asian Development Bank (ADB) menyiapkan US$881 miliar untuk mengatasi kesenjangan infrastruktur di Asia.
Pemudik melintas di jalur Tol Trans Jawa, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Minggu (2/6/2019)./ANTARA-Harviyan Perdana Putra
Pemudik melintas di jalur Tol Trans Jawa, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Minggu (2/6/2019)./ANTARA-Harviyan Perdana Putra

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan Asian Development Bank (ADB) menyiapkan US$881 miliar untuk mengatasi kesenjangan infrastruktur di Asia.

Bambang menyebut ADB menghitung jumlah investasi infrastruktur bagi 25 negara di Asia, termasuk Indonesia, mencapai US$1,34 triliun per tahun. ADB pun memproyeksikan kebutuhan total investasi mencapai US$20,1 triliun sepanjang periode 2016-2030. Sehingga terdapat selisih kebutuhan investasi infrastruktur sebesar US$459 miliar.

“Khusus untuk Indonesia, estimasi selisih infrastruktur di periode 2005-2015 sebesar US$1,5 triliun atau sekitar Rp20,25 triliun," jelas Bambang melalui siaran pers, Kamis (4/7/2019).

Bambang menyebut pemerintah mendorong investasi infrastruktur agar semakin tumbuh, terutama melalui skema pendanaan alternatif seperti Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan Pembiayaan Investasi Non Anggatan Pemetrintah (PINA). 

Sementara itu kebutuhan investasi infrastruktur sosial hampir ekuivalen dengan infrastruktur ekonomi, ADB memperkirakan selisihnya mencapai US$448 miliar per tahun. 

Bambang juga menjanjikan investasi infrastruktur sosial akan terus didorong. Utamanya untuk memenuhi target pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat di 2024, yakni akses air bersih nasional dan sanitasi sebesar 100 persen, penurunan tingkat buang hajat besar sembarangan hingga 0 persen, hingga akses perumahan nasional sebesar 52,78 persen.

Lebih lanjut, infrastruktur pendukung transportasi di 2024 juga ditargetkan mengalami kenaikan signifikan, di antaranya total 20 bandara baru, jalur kereta baru sepanjang 1.350 kilometer (kumulatif), dan konstruksi jalan baru sepanjang 3.000 kilometer (kumulatif), serta konstruksi jalan tol baru yang juga sepanjang 3.000 kilometer (kumulatif).

“Investasi infrastruktur tersebut tentunya diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia agar mampu menjadi ekonomi terbesar kelima dunia pada 2045," ujarnya.

Selain itu, rencana pemindahan Ibu Kota juga menjadi fokus pembangunan Bappenas. Dia berharap pemindahan tersebut tidak hanya memicu pertumbuhan ekonomi, tetapi mewujudkan Indonesia-sentris dan mendorong pemerataan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper