Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengajak investor global untuk segera berinvestasi pada sektor manufaktur di Indonesia.
Dalam Indonesia Infrastructure Investment Forum (IIIF) 2019 di London, Perry menyatakan peluang investasi di sektor manufaktur terbuka lebar. Saat ini fokus investasi manufaktur berada pada tiga komoditas ekspor Indonesia, yaitu otomotif, tekstil dan alas kaki.
Perry menyatakan ke para investor bahwa prospek ekonomi Indonesia cukup baik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang solid dan stabilitas makro ekonomi yang tetap terjaga di tengah dinamika perekonomian global, kondusif untuk iklim investasi di Indonesia.
Dia menekankan ada tiga sektor potensial di luar sektor manufaktur yakni pariwisata, perikanan, dan infrastruktur.
"Untuk mendukung tetap terjaganya stabilitas makro ekonomi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia, termasuk pengembangan empat sektor potensial investasi di Indonesia, BI terus melakukan bauran kebijakan serta melakukan sinergi dengan Pemerintah dan OJK," jelas Perry melalui siaran pers yang diterima Bisnis.com, Rabu (3/7/2019).
Untuk peluang investasi sektor pariwisata Perry menyebutkan pengembangan prioritas tujuan pengembangan dan branding pariwisata Indonesia antara lain Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, Joglo Semar, Bali, Jakarta, Banyuwangi, Bromo dan Kepulauan Riau.
Sementara untuk sektor perikanan, peluang investasi terbuka khususnya di Indonesia Kawasan Timur untuk pengembangan budi daya dan industri pengolahan pendukungnya, mengingat besarnya potensi sumber daya alam Indonesia.
Peluang investasi di sektor infrastruktur level nasional, mengacu kepada daftar proyek strategis nasional yang diterbitkan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), terdiri dari 223 proyek dan 3 program.
Sementara untuk mendukung pembangunan proyek infrastruktur, BI terlibat dalam Strategi Nasional Pendalaman Pasar Keuangan sebagai implementasi reformasi struktural pada pembiayaan infrastruktur.
"BI terus mengembangkan instrumen hedging di pasar valuta asing untuk meningkatkan pembiayaan inovatif dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur," kata Perry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel