Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN Jakarta Raya Kehilangan 30 Pelanggan Industri

PT PLN (Persero) Jakarta Raya kehilangan 30 pelanggan industri dalam perhitungan sejak awal tahun atau periode year to date (ytd) lantaran peraturan zonasi yang mengharuskan pengusaha melakukan relokasi.
Ilustrasi/Antara-Indrianto Eko Suwarso
Ilustrasi/Antara-Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA – PT PLN (Persero) Jakarta Raya kehilangan 30 pelanggan industri dalam perhitungan sejak awal tahun atau periode year to date (ytd)  lantaran peraturan zonasi yang mengharuskan pengusaha melakukan relokasi.

Berdasarkan Perda Nomor 1/2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi (RDTR & PZ) yang dikeluarkan Pemda DKI Jakarta, pebisnis yang beroperasi di luar zona industri yang telah ditentukan harus segera merelokasi tempat usahanya. 

General Manager PLN Induk Unit Distribusi Jakarta Raya Ikhsan Asaad mengatakan keharusan relokasi ini telah menjadikan berkurangnya pelanggan industri.

Adapun pada 2018 lalu, PLN telah kehilangan 40 pelanggan industri. Sementara, perhitungan terakhir saat ini ada 30 pelanggan industri yang hilang dengan total konsumsi listrik keseluruhan sekitar 30 sampai 40 megawatt (mw).

“Kami akan meminta gubernur meninjau kembali kebijakan itu, bahwa kalau semua industri ke luar Jakarta terus orang Jakarta kerja di mana,” katanya, Selasa (9/4/2019).

Menurutnya, sebagai kota industri, Jakarta harusnya menjadi daerah yang memberikan kemudahan investasi. Upah Minimum Provinsi (UMP) yang cukup tinggi dibandingkan kota lain seperti Jawa Tengah juga menjadi pemicu semakin banyaknya relokasi selain aturan zonasi.

“Kalau di kota-kota besar lain di dunia seperti Singapura, masih ada kok di dalam kotanya industri, jadi tidak harus semuanya keluar dari Jakarta,” katanya.

Ikhsaan mengatakan Jakarta adalah kota di Indonesia selain Surabaya yang menjadi tempat paling mudah untuk melakukan kegiatan bisnis. Jakarta juga merupakan barometer bisnis Indonesia.

Menurutnya, apabila kemudahan berbisnis atau Ease of Doing Business (EODB) Jakarta buruk, maka juga akan mempengaruh investasi di seluruh wilayah Indonesia.

Padahal, di satu sisi, PLN terus berupaya meningkatkan layanan salah satunya dengan berhasil meningkatkan peringkat Getting Electricity dari 38 ke 33 dunia dari 160 negara. Tahun ini, PLN menarget Getting Electricity menjadi peringkat 20 dunia.

“Jakarta di antara semua kota di Indonesia, pasti Jakarta paling bagus, paling andal, karena kita di ibukota, ring 1, yang penting itu,” katanya.

Walaupun kehilangan pelanggan, namun jumlah pelanggan baru tetap terjadi. Pda 2019, PLN menarget 200.000 tambahan pelanggan. Hingga kuartal I/2019, telah ada penambahan sebanyak 30.000 pelanggan.

Dia mengharapkan agar industri terus bertumbuh di Jakarta sebab mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak dan meningkat pertumbuhan ekonomi lebih besar dari pada usaha lain.

“Beberapa pelaku industri baja ada yang masuk tahun kemarin karena industrinya mulai hidup kembali setelah dua tahun mati,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper