Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengamat Nilai Impor Bawang Putih Tidak Akan Efektif

Bisnis.com, JAKARTA - Kebijakan impor 100.000 ton bawang putih dinilai tidak akan efektif karena dilakukan jelang masa panen yang bisa mengganggu keberpihakan kepada petani lokal.
Pedagang menata bawang putih di kiosnya di Pasar Tradisional Baruga, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (8/5)./Antara-Jojon
Pedagang menata bawang putih di kiosnya di Pasar Tradisional Baruga, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (8/5)./Antara-Jojon

Bisnis.com, JAKARTA - Kebijakan impor 100.000 ton bawang putih dinilai tidak akan efektif karena dilakukan jelang masa panen yang bisa mengganggu keberpihakan kepada petani lokal.

"Kalau memang mau ada penugasan harusnya sudah dari beberapa bulan yang lalu. Impor bawang putih ini prosesnya tidak cuma seminggu dua minggu impornya," kata Direktur Eksekutif The Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati.

Enny mengatakan, penugasan impor bawang putih kepada Bulog itu bisa mengarah kepada komersialisasi dan menyebabkan terjadinya penyalahgunaan wewenang karena hak impor bisa diberikan kepada importir lain.

"Nanti ujung-ujungnya Bulog kasih penugasannya ke importir lain. Sama seperti kasus penugasan daging," katanya. Selain itu, dia menyoroti kemampuan finansial Bulog dalam melaksanakan penugasan tersebut, karena idealnya rencana untuk penyiagaan pasokan ini dibiayai oleh APBN.

Dalam kesempatan terpisah, pengamat politik Hendri Satrio menilai langkah penugasan impor bawang putih kepada Bulog bisa mencederai janji politik untuk mengedepankan pertanian lokal.

Menurutnya, impor untuk tujuan ekonomi tidak mengalami masalah tetapi ketidakmampuan dalam melakukan antisipasi pasokan sejak awal, membuat pemerintah mau tidak mau harus melakukan impor dalam jumlah banyak.

"Harusnya sebelum impor, itu ada koordinasi antar menteri, Bulog dengan Kementerian Perdagangan dan juga dengan Kementerian Pertanian. Jangan sampai nanti pas impor masuk, petani malah panen," ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah pengamat ekonomi maupun pengusaha melihat adanya potensi kerawanan dari rencana impor bawang putih yang akan dilakukan oleh Bulog.

Kerawanan tersebut antara lain penunjukkan Bulog dilakukan tanpa kewajiban tanam 5% dari volume impor serta penugasan impor yang dirasakan diskriminatif terhadap swasta. Selain itu, keterbatasan dana yang dimiliki untuk penugasan ini dapat membuat Bulog menjual hak impor kepada importir lain untuk memperoleh keuntungan.

Meski demikian, Bulog telah menyatakan siap melaksanakan penugasan impor bawang putih dengan menyiapkan anggaran sekitar Rp500 miliar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper