Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiket Pesawat Mahal, Pemudik 2019 Akan Padati Jalan Tol & Pelabuhan

Tol Trans-Jawa yang telah terhubung diperkirakan akan dipadati pemudik Lebaran 2019 karena kenaikan tiket pesawat yang turut menggiring pemudik beralih ke angkutan darat.
Ilustrasi - Foto udara antrean kendaraan pemudik memadati Jalur Selatan Lingkar Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (18/6/2018)./ANTARA-Adeng Bustomi
Ilustrasi - Foto udara antrean kendaraan pemudik memadati Jalur Selatan Lingkar Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (18/6/2018)./ANTARA-Adeng Bustomi

Bisnis.com, PANGKALPINANG - Pengamat transportasi meyakini Tol Trans-Jawa yang telah terhubung diperkirakan akan dipadati pemudik Lebaran 2019 karena kenaikan tiket pesawat yang turut menggiring pemudik beralih ke angkutan darat.

Pengamat transportasi dari Universitas Soegijapranata Djoko Setijowarno, Kamis (14/3/2019), mengatakan bahwa bukan hanya Tol Trans-Jawa, sebagian Tol Sumatra (ruas Tol Bakauheni--Terbanggi Baru--Palembang) sudah terhubung.

“Tarif tiket pesawat udara masih mahal, diprediksi jalur darat makin diminati, terutama pengguna kendaaraan pribadi di Jawa dan sebagian Sumatra,” katanya.

Dia memperkirakan kepadatan lalu lintas masih terjadi di ruas tol Jakarta--Cikampek akibat belum tuntasnya Tol Layang Jakarta--Cikampek.

Untuk mengatasi hal itu, menurutnya, truk barang tidak perlu dilarang asalkan kecepatannya bisa minimal 60 kilometer per jam mengacu pada Peraturan Menteri 111/2015 tentang Tata Cara Batas Kecepatan di Jalan.

Djoko juga mengingatkan tentang pentingnya tempat istirahat di tengah lalu lintas tol yang padat. Menurut dia, tempat istirahat yang disediakan di sepanjang jalan tol tidak akan sanggup menampung semua pemudik pengguna tol untuk beristirahat setelah 2--3 jam mengemudi.

Penambahan rest area menjadi penting dan diperlukan. "Namun, jika [rest area] ditambah di sepanjang tol tersebut kurang efektif, karena ramai hanya pada saat musim mudik,” katanya.

Sebaiknya, lanjut dia, di sekitar gerbang tol yang bukan lahan milik operator tol, disiapkan lahan untuk tempat istirahat. Pemda juga, kata dia, dapat menyiapkan tempat istirahat dan bekerja sama dengan operator jalan tol.

Pemda bisa minta dibuatkan rambu petunjuk di sepanjang tempat keberadan tempat istirahat di luar tol. Para pebisnis lokal yang mulai terpuruk akibat dampak tol dapat diberi kesempatan buka usaha di lokasi tersebut. “Mulai sekarang harus sudah disiapkan Pemda, supaya tidak terlambat,” ujarnya.

Djoko juga mengingatkan potensi kecelakaan lalu lintas. Data dari PT jasa Marga (Maret 2019), beberapa ruas tol yang perlu diwaspadai, seperti km 365--km 375 Tol Batang--Semarang, km 475--km 485 Tol Semarang--Solo, km 715--km 725 Tol Surabaya--Mojokerto, km 795--km 805 Tol Gempol--Pandaan.

“Perlu pemasangan rumble strip sebelum rest area. Setidaknya pada jarak 1,5 kilometer sebelum rest area untuk mengingatkan pengguna jalan tol agar mengurangi laju kendaraannya,” katanya.

Lebih jauh ia mengatakan untuk pemudik dari Kalimantan dan Sulawesi ke Jawa bakal beralih ke kapal, mengingat harga tiket pesawat masih mahal.  "Pelabuhan Tanjung Emas (Semarang) dan Tanjung Perak (Surabaya) akan semakin ramai,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper