Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Andalkan Omnichannel, Bisnis Ritel Diharapkan Bisa Tumbuh 2 Digit Tahun Ini

Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) membidik pertumbuhan double digit pada tahun ini didorong oleh pemanfaatan strategi omnichannel dan tersambungnya akses infrastruktur Trans Jawa.

Bisnis.com, JAKARTA — Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) membidik pertumbuhan double digit pada tahun ini didorong oleh pemanfaatan strategi omnichannel dan tersambungnya akses infrastruktur Trans Jawa.

 Ketua Hippindo Budihardjo Iduansjah menyatakan, pihaknya memasang target cukup optimistis pada tahun ini, melihat pembangunan infrastruktur yang cukup progresif. Dia menambahkan, tersambungnya tol Trans Jawa akan membuat pusat perbelanjaan di daerah menjadi semakin ramai.

 “Ritel offline kan hidupnya dari infrastruktur, kalau tidak macet orang akan jalan-jalan. Tol Trans Jawa akan membuat mall di daerah menjadi ramai, dan mudah-mudahan orang akan belanja,” ujarnya, Senin (7/1/2019).

 Dari beberapa format, menurutnya minimarket masih menjadi format yang bertumbuh cukup baik dari sisi kinerja, disusul oleh segmen F&B dan specialty store. Sementara segmen departement store dan fesyen masih sedikit mengalami tekanan.

Dia menambahkan, target pertumbuhan ritel pada tahun ini juga didorong oleh strategi omnichannel yang dimanfaatkan oleh peritel. Strategi tersebut memadukan pengalaman berbelanja secara offline dan online sehingga memberikan pengalaman yang berbeda kepada masyarakat.

 “Dengan omnichannel saya tetap yakin [ritel offline akan tumbuh], dilihat dari tren ritel luar negeri seperti China dan Amerika setelah perdagangan online terus membesar, nantinya akan stop [titik jenuh],” ujarnya.

 Untuk mendorong pertumbuhan bisnis ritel offline, pihaknya pun mendesak pemerintah untuk segera menerbitkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) E-Commerce.Menurutnya, hal tersebut penting untuk menyediakan iklim usaha yang kondusif bagi peritel online dan offline.

 Dia menambahkan, salah satu usulan Hippindo untuk RPP E-commerce menyangkut perpajakan seperti PPN, PPH dan izin BPOM. Selain itu, juga menyangkut pengawasan terhadap Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang diwajibkan 80% kepada peritel offline juga harus ditetapkan merata kepada peritel online.

 Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahja Widayanti menyatakan, pihaknya berupaya menyelesaikan RPP E-Commerce pada tahun ini.

 “Seharusnya memang terbit pada tahun lalu, tetapi mundur karena perkembangan di lapangan. Kita selesaikan tahun ini,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper