Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Awal 2019, Harga Batu Bara belum Keluar dari Tren Penurunan

Mengawali 2019, harga batu bara acuan (HBA) cenderung stagnan dan belum berhasil keluar dari tren penurunan yang dialami sejak kuartal IV/2018.
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan, Kamis (3/1/2019)./ANTARA-Nova Wahyudi
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan, Kamis (3/1/2019)./ANTARA-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA – Mengawali 2019, harga batu bara acuan (HBA) cenderung stagnan dan belum berhasil keluar dari tren penurunan yang dialami sejak kuartal IV/2018.

Untuk Januari 2019, Kementerian ESDM menetapkan HBA di level US$92,41 per ton atau turun tipis 0,1% dari HBA Desember 2018 senilai US$92,51 per ton. HBA Januari 2019 tersebut menjadi yang terendah sejak Mei 2018 senilai US$89,53 per ton.

Nilainya pun jauh di bawah rata-rata HBA sepanjang tahun lalu yang mencapai US$98,96 per ton. Namun, masih lebih tinggi dari rata-rata HBA pada 2017 senilai US$85,92 per ton.

Agung Pribadi, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM, mengatakan permintaan batu bara dari China masih menjadi faktor utama pergerakan harga emas hitam tersebut. Kebijakan pengetatan impor negara tersebut membuat indeks-indeks pembentuk harga batu bara melemah.

"Penyebabnya masih China yang melakukan pengetatan impor," katanya, Kamis (3/1/2019).

Selain China, permintaan batu bara dari India sebagai pasar terbesar kedua cenderung menurun sejak akhir tahun lalu. 

Adapun HBA tersebut dibentuk dari empat indeks internasional. Keempat indeks penyusun tersebut adalah Indonesia Coal Index (ICI), New Castle Global Coal (GC), New Castle Export Index (NEX), dan Platts59 dengan masing-masing indeks memiliki bobot 25%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lucky Leonard
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper