Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Beras Tahun Ini Rawan Membubung

Harga beras di Tanah Air berpotensi kembali mengalami kenaikan sepanjang 2019 dan akan terus berada di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Aktivitas pedagang beras lokal di Pasar Sentral Antasari Banjarmasin, Kamis (20/9/2018)./Bisnis-Arief Rahman
Aktivitas pedagang beras lokal di Pasar Sentral Antasari Banjarmasin, Kamis (20/9/2018)./Bisnis-Arief Rahman

Bisnis.com, JAKARTA—Harga beras di Tanah Air berpotensi kembali mengalami kenaikan sepanjang 2019 dan akan terus berada di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Pengamat pertanian dari Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) Husein Sawit mengatakan, dengan adanya kebijakan awal pemerintah untuk meniadakan impor pada 2019, secara psikologis akan membuat harga beras akan tetap berada di level yang tinggi dan di atas HET.

Adapun, berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 57 Tahun 2017, HET beras medium di Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi ditetapkan pada level Rp9.450/kg dan untuk premium Rp12.800/kg.

“Tahun 2018 lalu harga beras tertekan cukup dalam karena adanya impor, terlebih ketika impor periode pertama dan kedua 2018 dieksekusi hampir bersamaan dengan panen raya.  Tahun ini, dengan tidak adanya impor, harga beras mungkin hanya akan mengalami sedikit tekanan ketika masa panen raya saja,” jelasnya, Rabu (2/1/2019).

Dia menambahkan, para petani dan pengusaha penggilingan akan lebih percaya diri untuk menjual komoditasnya dengan harga yang lebih tinggi. Pasalnya, mereka tidak lagi khawatir berasnya akan disaingi oleh beras impor.

Terlebih, menurutnya, produksi beras pada panen raya tahun ini akan menghasilkan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Kondisi itu karena panen raya tahun ini akan terjadi pada April atau ketika musim hujan diperkirakan mulai berakhir. Adapun, pada 2018 panen raya beras terjadi mulai Maret.

Hal senada dikatakan oleh Ketua Umum Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) Dwi Andreas Santosa.  Dia mengatakan, harga beras yang lebih tinggi pada masa panen raya tahun ini berpotensi lebih tinggi dari panen raya 2018.

“Petani akan mendapatkan gabah hasil panen yang berkualitas baik pada panen raya tahun ini. Maka mereka cenderung memilih untuk menjualnya ke penggilingan besar yang bisa mengolah beras itu menjadi beras berkualitas atas atau premium, sehingga harga di pasaran otomatis akan naik karena jumlah beras premium meningkat,” jelas Dwi.

Dia mengatakan, meskipun pada tahun ini sektor pertanian Tanah Air diperkirakan dilanda oleh El Nino atau musim kemarau panjang, dia memperkirakan tidak akan berdampak banyak terhadap sektor pertanian. Pasalnya, pada saat bersamaan sebagian besar wilayah Indonesia akan dilanda oleh angin muson yang menyebabkan hujan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper