Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Regio Aviasi Industri (RAI) Agung Nugroho menjelaskan pesawat R80 tidak hanya bisa dibuat untuk penumpang tapi juga untuk lainnya.
“Bisa jadi flatform lain misalnya full penumpang, full kargo, setengah kargo, atau untuk rescue,” katanya usai penandatanganan nota kesepahaman dengan perusahaan Italia di Jakarta, Kamis (22/2/2018).
Agung mengatakan dalam membuat pesawat R80 PT RAI hanya sebagai pembuat pesawat atau OEM (Original Equipment Manufaktur) yang berarti isi di dalam pesawat seperti rangka, mesin, dan sistem kendali tidak diproduksi perusahaan.
Oleh karena itu setelah spesifikasi rancangan selesai, perusahaan akan mencari pihak yang tertarik dengan produksi pesawat.
Agung menambahkan PT RAI sudah menghubungi 60 perusahaan yang menjadi pemasok R80. Dari semuanya, PT Dirgantara Indonesia (DI) sebagai perancang komponen pesawat terbesar.
“Dia akan bertanggung jawab sebagian besar dari seluruh pesawat. PT DI bicara untuk [membuat] sayap, depan, dan tengah yang teknologi harus kita kuasai,” jelasnya
Saat ini pesawat R80 sudah memasuki fase dua yang merinci detail pengembangan penuh pesawat. Direncanakan pada 2022 akan dilakukan penerbangan perdana dan 2024 mendapatkan sertifikasi internasional.
Sementara itu sampai saat ini sudah ada empat maskapai penerbangan yang tertarik pesawat R80 dengan jumlah pesanan mencapai 155 unit. Keempatnya yakni Nam Air sebanyak 100 unit, Trigana Air 25 unit, Kalstar 20 unit, dan Aviastar 10 unit.