Bisnis.com, JAKARTA – Para pemimpin ekonomi G-20 akan kembali membahas peluang lain dari perdagangan global dan pertumbuhan ekonomi dalam pertemuan tahunan yang digelar di Hangzhou, China.
Kepala Perbankan Komersial Asia Pasifik HSBC Stuart Trait menjelaskan dikarenakan performa ekspor dunia melembam sejak 2008, G20 harus lebih fokus pada langkah konkret dan strategi pembaruan di dunia perdagangan.
“Perlambatan ekonomi global butuh terobosan untuk kembali memulihkan mesin pertumbuhan ekonomi dunia, yaitu perdagangan,” jelasnya dalam siaran pers HSBC, Senin (5/9/2016).
Menurut Stuart, kunci untuk menangkap peluang besar dalam perdagangan global adalah dengan menghubungkan antarekonomi dan mempermudah aktivitas bisnis di seluruh jaringan koridor perdagangan yang menghubungkan manusia, kapital, dan ambisi secara bersamaan.
Sebagai kelompok dialog ekonomi terbesar di dunia, lanjutnya, G20 seharusnya membawa peluang besar untuk mendongkrak geliat dunia bisnis di antara anggotanya. Salah satunya adalah dengan menggandeng perbankan dengan jaringan terbesar di dunia.
“Jaringan perbankan internasional HSBC menyediakan akses terhadap lebih dari 90% total PDB dunia, perdagangan, dan perputaran modal. Jaringan kami juga mencakup koridor perdagangan terbesar dan tercepat di dunia, serta zona-zona ekonomi terbesar,” katanya.
Perbankan komersial HSBC melayani lebih dari 2 juta nasabah di 55 negara dan teritori di seluruh dunia. Perusahaan tersebut juga menorehkan pendapatan senilai US$15,7 miliar pada tahun lalu, berkat partisipasinya dalam perdagangan global dan perputaran modal.
“Itulah yang menjadikan HSBC sebagai pemimpin industri dalam perdagangan global dan dunia finansial, pembiayaan, dan manajemen keuangan, serta valuta asing,” kata Stuart.