PASURUAN : PPK Sampoerna Expo ke 1V membuka peluang usaha kecil lokal untuk memperluas pasar dan jaring kemitraan.
"Kami harapkan dari ajang pameran akan muncul para buyer potensial yang bisa membeli produk UMKM binaan secara kontinyu," ujar Henny Susanto, Head of Stakeholders and Regional Relations PT HM Sampoerna Tbk, pada pembukaan PPK Sampoerna Expo 2012 di Taman Dayu, Pandaan, Pasuruan, hari ini, Jumat (29/6).
Expo menjadi ajang promosi produk pengusaha mikro yang telah mendapatkan pelatihan di Pusat Pelatihan Kewirausahaan (PPK) Sampoerna, sebuah pusat pelatihan terpadu untuk pengembangan usaha skala kecil.
"Selain mengadakan expo selama tiga hari 29 Juni-1 Juli 2012 ( Minggu) , kami juga meluncurkan website PPK Sampoerna serta memberikan penghargaan bagi usaha mikro terbaik yang kami sebut PPKS Award," tambah Henny.
Acara yang di buka Ryanto, Asisten II Bupati Pasuruan mendapat apresiasi dari Pemkab setempat karena expo dari tahun ke tahun mendongkrak jumlah pengusaha mikro di daerahnya.
"Potensi ekonomi di daerah kami besar dan tahun lalu jumlah pelaku mikro sudah mencapai 36.337 unit, naik 6,59% dari tahun 2010 yang jumlahnya masih 34.090. Peningkatan ini tak lepas dari upaya pemberdayaan masyarakat melalui PPK Sampoerna," ujar Ryanto.
Sampoerna dinilainya berhasil membangun mindset wirausaha di kalangan masyarakat desa dan pihaknya berharap, perusahaan lain juga melakukan program CSR yang menunjang tumbuhnya jiwa wirausaha.
"Expo juga diharapkan bisa dilakukan di kota-kota besar karena lebih memudahkan pelaku mendapatkan buyer potensial dari dalam dan luar negri," tambahnya.
Pihaknya juga berharap dengan fasilitas dan pembinaan PT HM Sampoerna maka para pelaku usaha mikro agar melakukan proses produksi yang efisien dan sesuai standard ISO yang memberikan efek keamanan dan kepercayaan konsumen terhadap produk lokal.
"Saat ini justru pelaku mikro yang mendapat hantaman dari tayangan investigasi TV nasional soal penggunaan formalin, borax dan bahan kimia pengawet lainnya yang di larang. Padahal hanya segelintir usaha mikro yang berbisnis tidak wajar," kata Ryanto.
Pengembangan UMKM, ujarnya, adalah tanggungjwb bersama sehingga berbagai pihak agar mencermati masalah seperti kemudahan ke akses modal, perlindungan usaha, pelatihan dan memantapkan asosiasi yang mewadahi usaha mikro.
Henny Susanto mengatakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan yang dimiliki terbuka untuk masyarakat dari luar Kabupaten Pasuruan. Data 2011, PPKS telah melatih lebih dari 9000 calon wirausahawan.
"Kami baru saja menerima best student dari Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan ," kata Arga prihatmoko, Community Development Cordinator PPKS.
Terkait menggelar expo produk Pasuruan sebagai home base perusahaan rokok itu di luar Pasuruan, Henny mengatakan hal itu sudah dilakukan di Tegal, Jakarta, Surabaya.(msb)