Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PRODUKSI BAJA tak akan terhenti

JAKARTA: Pemerintah optimistis produksi baja batangan (billet) di dalam negeri tidak akan sampai terhenti, meski tertahannya sekitar 400.000 ton besi bekas yang menjadi bahan baku produk baja tersebut di Pelabuhan Tanjung Priok.Menko Perekonomian Hatta

JAKARTA: Pemerintah optimistis produksi baja batangan (billet) di dalam negeri tidak akan sampai terhenti, meski tertahannya sekitar 400.000 ton besi bekas yang menjadi bahan baku produk baja tersebut di Pelabuhan Tanjung Priok.Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pemerintah akan melakukan pembicaraan dengan sejumlah pihak sehubungan masalah yang dikaitkannya dengan dugaan kandungan limbah bahan beracun dan berbahaya (B3)."[Produksi baja] tidak lah [akan terhenti]. Nanti kita bicarakan," kata Hatta menajwab pertanyaan wartawan di Gedung Parlemen hari ini.Hatta mengatakan pemerintah juga telah melakukan pembahasan dengan industri baja seperti Krakatau Steel dan Posco.Pemerintah, ujarnya, akan menuntaskan masalah  yang dihadapi, sehingga diharapkan semua  bisa terselesaikan dengan baik."Salah satu pembahasan kita dengan KS dan Posco adalah juga memperjelas  bahan-bahan  itu. Karena di internasional itu dikatagorikan sebagai bahan baku untuk diproses  kembali. Bukan sesuatu yang dikatagorikan sebagai B3. Akan tetapi nanti kita bicarakan," kata Hatta.Wakil Ketua Asosiasi Industri Baja dan Besi Indonesia Ismail Mandry mengatakan penahanan kontainer berisi besi bekas (scrap) di Tanjung Priok dilakukan oleh Ditjen Bea dan Cukai sejak akhir Januari 2012 (Bisnis, 20 Feb.).Ismail menjelaskan pabrik baja di Indonesia harus mengimpor lebih dari 60% kebutuhan besi bekas untuk produksi baja yang mencapai 6 juta ton per tahun. Besi bekas diolah menjadi sejumlah produk baja, seperti bloom, billet, dan slab. (tw)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin-nonaktif
Editor : Nadya Kurnia

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper