Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Persentase jalan yang rusak masih besar

JAKARTA: Asosiasi Pengembang Teknologi Preservasi dan Daur Ulang Jalan Indonesa  menilai sistem perbaikan jalan di Indonesia saat ini masih belum maksimal, menyusul masih banyak persentase jalan rusak.Sekjen APDJI Agus Tufik Mulyono mengatakan tingkat

JAKARTA: Asosiasi Pengembang Teknologi Preservasi dan Daur Ulang Jalan Indonesa  menilai sistem perbaikan jalan di Indonesia saat ini masih belum maksimal, menyusul masih banyak persentase jalan rusak.Sekjen APDJI Agus Tufik Mulyono mengatakan tingkat kerusakan terbesar ada di jalan milik kabupaten kota dimana sebanyak 31,14% dari total panjang jalan 288.185km mengalami rusak ringan, sedangkan yang dalam kondisi baik hanya mencapai 22,46% nya.Untuk jalan provinsi kondisi jalan baik hanya mencapai 5,85% dari total panjang jalan 48.681 km, dan jalan nasional sebanyak 13,34% dari 39.310 km masih dalam kondisi rusak ringan dan baru 49,67% dalam kondisi baik.Karena itu, menurutnya diperlukan terobosan baru dalam sistem perbaikan jalan di Indonesia, salah satunya yakni dengan peningkatan kekuatan jalan dengan pola preservasi jalan yang meliputi pemelihraan, rehabilitasi dan rekonstruksi jalan.Namun, menurut Agus saat ini masih banyak kendala dalam menerapkan pola preservasi jalan tersebut a.l masih banyak penyedia jalan belum mengenal sistem tersebut, belum adanya kebijakan pemerintah dalam penerapannya, keterbatasan sumber daya baik manusia, dana dan bahan yang diperlukan.“Saat ini juga belum ada SPM khusus untuk penyelenggaeaab performance based contract dalam preservasi jalan agar kondisi jalan tetap mantap dan sesuai dengan umur perencanaan,” ujarnya di Jakarta hari ini.Padahal, katanya, penerapan preservasi jalan ini cenderung lebih murah daripada overlay selama umur perencanaan masih berlaku sehingga dapat menghemat anggaran pemerintah dalam perbaikan. Selain itu, sistem ini juga dapat memberikan peluang dalam mengakomodasi usaha jasa konstruksi skala kecil.(api) 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper