JAKARTA: Pemerintah memberikan sinyal untuk tidak menaikkan rasio perpajakan (tax ratio) dalam dua tahun ke depan agar pelaku usaha tidak terlalu terbebani oleh kewajiban membayar pajak.Selain itu, pemerintah juga akan menyiapkan sejumlah stimulus perekonomian untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai yang ditargetkan.Kepala Badan Kebijakan FIskal (BKF) Kementerian Keuangan, Bambang S. Brodjonegoro menuturkan di tengah kondisi perekonomian global yang berfluktuasi, pemerintah berupaya menjaga agar perekonomian nasional tidak terguncang.“Menaikkan tax ratio sebesar 13% berat. Kalau rasio pajak dinaikkan, b eban pajak kepada perusahaan makin berat. Tidak bagus untuk perusahaan yang over tax. Mungkin dalam satu hingga dua tahun ke depan tidak akan menaikkan target tax ratio,” ujarnya hari ini.Menurut Bambang Brodjonegoro, saat ini pihaknya masih melihat berbagai kemungkinan untuk mengambil kebijakan menahan kenaikan rasio perpajakan. Pemerintah pada 2012 mematok tax ratio sebesar 12,6% atau mengalami kenaikan dari yang dipatok tahun ini sebesar 12,2%.Penerimaan dari perpajakan menyumbang 79% dari total pendapatan negara, atau sebesar Rp1.019,3 triliun. Sementara itu, penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dipatok Rp272,7 triliun, atau memberi kontribusi sekitar 21%.Dalam kesempatan itu, Bambang Brodjonegoro juga menyatakan bahwa pemberian stimulus ekonomi bisa diberikan dalam bentuk dana segar maupun kebijakan. “Yang jelas stimulus bisa digunakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Seperti apa bentuknya, kami belum memutuskan. Yang jelas kami sudah mengarah ke sana,” lanjut Bambang.(04/mmh)
Pemerintah berikan sinyal rasio pajak tidak naik
JAKARTA: Pemerintah memberikan sinyal untuk tidak menaikkan rasio perpajakan (tax ratio) dalam dua tahun ke depan agar pelaku usaha tidak terlalu terbebani oleh kewajiban membayar pajak.Selain itu, pemerintah juga akan menyiapkan sejumlah stimulus perekonomian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Amanda Kusumawardhani
Editor : Intan Permatasari
Topik

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

57 menit yang lalu
Likuiditas dan Biaya Dana yang Tinggi Masih Jadi Aral Perbankan
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

8 menit yang lalu
Serikat Petani Bicara Peluang RI Buka Keran Ekspor Beras

32 menit yang lalu
Garuda Indonesia Angkut 90.933 Penumpang Haji 2025 dengan 13 Pesawat

39 menit yang lalu
Wacana Indonesia Ekspor Beras Dinilai Berisiko Tinggi
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
