Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cakupan pungutan pajak akan diperluas

JAKARTA: Direktorat Jenderal Pajak mengakui selama ini pihaknya seperti berburu di kebun binatang atau mengejar wajib pajak yang telah patuh membayar kewajibannya.Dirjen Pajak A. Fuad Rahmany menuturkan untuk memaksimalkan perolehan pajak pihaknya akan

JAKARTA: Direktorat Jenderal Pajak mengakui selama ini pihaknya seperti berburu di kebun binatang atau mengejar wajib pajak yang telah patuh membayar kewajibannya.Dirjen Pajak A. Fuad Rahmany menuturkan untuk memaksimalkan perolehan pajak pihaknya akan melebarkan cakupan pungutan pajak. Salah satu yang akan dilakukan adalah mendata para wajib pajak melalui sensus pajak.Memang benar kalau kami selama ini dibilang berburu di kebun binatang. Namun ke depan kami akan mengejar wajib pajak lain yang selama ini belum memenuhi kewajibannya, ujar Fuad di Komisi XI DPR, hari ini.Menurut Fuad, rendahnya partisipasi masyarakat dalam membayar pajak terlihat dari rasio wajib pajak orang pribadi terhadap total penduduk Indonesia, yang terlihat dari surat pemberitahuan (SPT) tahunan.Total populasi Indonesia hingga akhir 2010 mencapai 240 juta jiwa, dan dari jumlah itu jumlah penduduk produktif sebanyak 110 juta jiwa.Dari SPT 2010 yang terkumpul, rasio masyarakat yang menyerahkan SPT dibandingkan dengan total populasi di Indonesia hanya di level 3,5%. Sementara itu, jika dibandingkan dengan penduduk produktif hanya 7,7%.Di sisi lain, jumlah perusahaan/badan usaha yang tercatat sebanyak 22,6 juta, dan yang masih aktif 12,9 juta.Rasio SPT PPh badan jika dibandingkan dengan total perusahaan sebanyak 2,1%, dan terhadap perusahaan aktif sebesar 3,6%.Total PPh orang pribadi yang dicatat otoritas perpajakan mencapai Rp58,1 triliun dan PPh badan mencapai Rp219,1 triliun.Khusus untuk UMKM, penerimaan dari pelaku usaha kecil terhadap keseluruhan perusahaan pada 2009 hanya 0,5%. Kami ke depan akan meningkatkan pendapatan dari pembayaran pajak UMKM, lanjut Fuad.(er)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Mursito

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper