Selain bentrok dengan warga, mereka juga merusak sarana gerbong dan tidak membayar tiket pada Minggu lalu saat menonton pertandingan antara Persib melawan Arema Indonesia.
Bambang S Prayitno, Humas Daerah Operasi II Bandung PT KAI, mengatakan kejadian bentrok bobotoh dengan warga yang diwarnai perang batu terjadi di Purwakarta, Ciroyom, dan Gede Bage, pada KA ekonomi jurusan Purwakarta-Cibatu, KA ekonomi Serayu-Jakarta, dan KRD Cicalengka-Padalarang.
Menurut dia, bentrokan itu merusakkan a.l kaca jendela, kaca ventilasi, kaca bordes, kipas udara, bingkai jendela, meja, lampu penerangan, dan keran air.
Yang rusak parah adalah KA ekonomi Purwakarta-Cibatu akibat lemparan batu oleh warga yang bentrok dengan bobotoh, dan perusahaan sarana kereta di dalamnya oleh oknum bobotoh, katanya hari ini.
Selain merusakkan sarana KA, kejadian bentrok menyebabkan sedikitnya 10 bobotoh dan penumpang umum KA mengalami luka-luka.
Pada kejadian lain, dua bobotoh bahkan harus dirawat intensif karena terjatuh di sekitar Viaduct dan menjelang Stasiun Bandung sehingga harus menjalani perawatan intensif di RS Hasan Sadikin Bandung.
Setiap ada pertandingan hampir pasti ada perang batu. Akan tetapi, hingga saat ini kami tidak melarang bobotoh menggunakan KA sebab ini merupakan sarana penumpang umum, katanya.
Menurut rencana, perusahaan akan mengklaim kerugian tersebut kepada manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB).
Dia menambahkan PBB hingga saat ini pun belum merealisasikan janji melunasi biaya kerugian aset KA senilai Rp503 juta, akibat ulah oknum bobotoh pada 2010, akibat kasus yang hampir sama.
Kasus bentrok bobotoh dan perusakan sarana KA oleh oknum bobotoh terjadi pada 25 Februari 2010 dan 18 Desember 2010.(sut)