Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sekar Laut genjot impor kentang beku

SURABAYA: PT Sekar Laut Tbk (SKLT)--produsen produk makanan--berencana impor kentang beku sebanyak 960 ton selama 2011, atau rata-rata 890 ton per bulan untuk memenuhi kebutuhan pasar kentang beku dalam negeri.Presiden Direktur PT Pangan Lestari--distributor

SURABAYA: PT Sekar Laut Tbk (SKLT)--produsen produk makanan--berencana impor kentang beku sebanyak 960 ton selama 2011, atau rata-rata 890 ton per bulan untuk memenuhi kebutuhan pasar kentang beku dalam negeri.Presiden Direktur PT Pangan Lestari--distributor pemasar produk Sekar Laut--Tjahjono Haryono mengatakan perseroan akan melakukan impor sebanyak lima konteiner atau 80 ton kentang beku dari Amerika Serikat.

"Tahun lalu, Kami hanya sekitar tiga kontainer per bulan atau setara dengan volume 30 ton hingga 40 ton. Tahun ini, impor lebih banyak lagi," ujarnya hari ini.

Menurut Tjahjono, pasar kentang beku Indonesia memang masih terbuka lebar. Selain peningkatan jumlah restoran atau kafe cukup tinggi, lanjutnya, kenaikan konsumsi masyarakat juga menjadi faktor kenaikan pasar kentang beku.

Berkaitan dengan pemasaran kerupuk Finna, produk andalan Sekar Laut, dia menjelaskan pasar Eropa merupakan pasar utama produk itu. Selama 2010, kawasan Eropa menyerap 60% dari total ekspor kerupuk Finna yang mencapai 300 ton per bulan. Setelah itu Amerika mencapai 30% dan sisanya ke berbagai negara di Asia dan Australia.

"Kami [Sekar Laut] menargetkan ada kenaikan ekspor ke berbagai negara sekitar 20% sampai 25%, atau setara dengan sekitar 375 ton per bulan," ujarnya.

Untuk mencapai target tersebut, Tjahjono menjelaskan perseroan akan mengembangkan pasar Eropa Timur, khususnya ke Bulgaria dan Rumania. "Selain itu, mereka juga akan menambah varian krupuk yang akan diekspor," katanya.(fh)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anne Rufaidah
Editor : Mursito

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper