Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabupaten Cirebon Masuk 5 Besar Daerah Paling Tidak Diminati Wisatawan di Jabar

BPS mencatat Kabupaten Cirebon masuk ke dalam lima besar daerah dengan kunjungan wisatawan paling rendah di Jawa Barat.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, CIREBON - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Kabupaten Cirebon masuk ke dalam lima besar daerah dengan kunjungan wisatawan paling rendah di Jawa Barat.

Dalam catatan BPS, sepanjang 2023 Kabupaten Cirebon dikunjungi oleh 683.909 wisatawan. Dari jumlah tersebut, seluruhnya merupakan wisatawan domestik.

Selain Kabupaten Cirebon, daerah di Jawa Barat dengan kunjungan wisatawan paling rendah ada Banjar, Kota Cimahi, Kota Sukabumi, dan Kabupaten Indramayu. 

Sementara, daerah di Jawa Barat dengan kunjungan wisatawan paling tinggi ditempati oleh Kabupaten Bogor sebanyak 6,3 juta wisatawan. Kemudian diikuti Kabupaten Subang sebanyak 5,9 juta wisatawan.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon Hilmi Rivai mengatakan, hasil survei tersebut menjadi evaluasi pemerintah daerah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. 

Menurut Hilmi, lambannya kinerja kepariwisataan di Kabupaten Cirebon terja karena buruknya infrastruktur di objek wisata. Kondisi tersebut membuat wisatawan kapok untuk berkunjung.

"Ini salah satu pemicu yang membuat wisatawan malas untuk berkunjung," kata Hilmi di Kabupaten Cirebon, Selasa (2/4/2024).

Menurut Hilmi, identitas kepariwisataan Kabupaten Cirebon tidak kalah dengan Yogyakarta. Di daerah perbatasan Jawa Tengah-Jawa Timur ini memiliki ragam kebudayaan yang bisa ditawarkan kepada wisatawan.

Selain itu, lanjut Hilmi, Kabupaten Cirebon memiliki potensi pertanian yang bisa dijadikan sebagai objek wisata. Di Kabupaten Cirebon, kawasan pertanian ini berada di wilayah Kecamatan Gegesik.

"Di daerah lain kini pertanian jadi sebuah daerah wisata. Ini bisa dikembangkan oleh Kabupaten Cirebon," katanya.

Kunjungan wisatawan ke Kabupaten Cirebon belum mengalami kenaikan signifikan dalam lima tahun terakhir. Padahal, wilayah yang berada di ujung timur Jawa Barat ini memiliki sejumlah objek unggulan, mulai dari wisata budaya, religi, hingga kuliner.

Di balik kekayaan potensi tersebut, sektor pariwisata masih di hadapkan dengan permasalahan jalan rusak, minimnya penerangan jalan umum (PJU), hingga kurangnya fasilitas penampungan sampah.

Kondisi tersebut terjadi di Kawasan Wisata Batik Trusmi. Jalan rusak yang terjadi di kawasan tersebut menghambat mobilitas wisatawan maupun masyarakat.

Sepanjang 500 meter di ruas jalan itu mengalami kerusakan parah. Pengendara yang melintas harus menghindari lubang dan terpaksa menurunkan laju kecepatan kendaraan.

Kondisi kian parah setelah hujan deras mengguyur. Genangan muncul dihampir semua jalan yang berlubang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper