Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Investasi Emas Digital di Jabar Terus Meningkat

investasi emas kini masih menjadi pilihan lantara dinilai mudah serta memiliki tingkat keamanan yang relatif baik.
Ilustrasi emas batangan/ Bloomberg.
Ilustrasi emas batangan/ Bloomberg.

Bisnis.com, BANDUNG -- Tren investasi emas digital di Jawa Barat saat ini terus meningkat. Kebutuhan investasi yang aman dan berisiko rendah menjadikan investasi emas digital ini menjadi pilihan oleh investor milenial. 

Founder & CMO IndoGold Indra Sjuriah mengatakan ada banyak jenis investasi yang saat ini menjadi pilihan. Namun, investasi emas kini masih menjadi pilihan lantara dinilai mudah serta memiliki tingkat keamanan yang relatif baik lantaran tak dipengaruhi oleh inflasi. 

"Investasi emas ini mudah, gak perlu pelajari dulu laporan keuangan, kebijakan direksi dan lainnya, tinggal kita sisihkan uang untuk membeli emas, maka investasi sudah berjalan," ungkap dia, Sabtu (9/9/2023). 

Pada investasi emas digital ini, ia mengatakan IndoGold sudah memiliki izin resmi dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI). Sehingga, nasabah tidak perlu khawatir untuk berinvestasi di emas digital ini. 

"saat ini IndoGold menawarkan produk investasi emas digital dengan biaya yang terjangkau yakni mulai dari Rp10.000 atau setara dengan 0,01 gram," kata dia. 

Tabungan emas digital di IndoGold dapat ditukarkan menjadi emas fisik bersertifikat termasuk salah satunya EmasKITA. Tidak hanya itu, di aplikasi IndoGold juga terdapat fitur ‘Emas Batangan’ dimana memungkinkan pengguna membeli emas fisik logam mulia secara langsung dan dapat dikirimkan ke alamat yang telah didaftarkan.

Ia juga mengatakan, telah melakukan roadshow untuk edukasi seputar bagaimana langkah-langkah yang dapat diterapkan untuk mengatur uang supaya dapat menabung dan berinvestasi beserta tips investasi emas yang tepat sehingga dapat mewujudkan tujuan finansial yang ingin diraih.

"Meskipun tingkat inklusi keuangan di Indonesia mengalami percepatan ditunjang oleh perkembangan teknologi, namun tingkat literasi keuangan masih perlu digenjot," jelasnya. 

Menurut dia, dari hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan tahun 2022 oleh Otoritas Jasa Keuangan, indeks literasi keuangan secara nasional sebesar 49,68 persen. Secara spesifik, indeks literasi keuangan khusus provinsi Jawa Barat berada di angka 56,10 persen. 

“Pemahaman finansial yang memadai dapat mengarahkan kita untuk membuat keputusan finansial yang tepat. Oleh karena itu, lewat kegiatan literasi keuangan ini, kami harap dapat meningkatkan pemahaman mengenai kelola uang yang tepat sehingga dapat mewujudkan tujuan finansial di masa mendatang,” jelas Indra. 

Dalam pemaparan materinya, Indra membagikan tiga konsep penting seputar pengelolaan keuangan, yakni budgeting, tujuan finansial dan pilihan aset investasi. 

"Tujuan finansial pun perlu dipetakan berdasarkan jangka waktunya. Karena dengan hal tersebut, maka kita dapat menentukan produk keuangan yang tepat. Misalnya saja tujuan jangka panjang yaitu dana pendidikan. Pilihlah aset yang dapat mengalahkan inflasi, seperti misalnya emas," imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper