Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Asing Belum Optimal Serap Tenaga Kerja Lokal Jawa Barat

Banyak perusahaan asing yang justru merekrut tenaga kerja dari luar Jawa Barat.
Ilustrasi pekerja mengerjakan proyek bangunan. Dok Freepik
Ilustrasi pekerja mengerjakan proyek bangunan. Dok Freepik

Bisnis.com, BANDUNG— Tingginya investasi asing ke Jawa Barat ternyata dinilai belum optimal dalam menyerap tenaga kerja lokal. 

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat, Taufik Garsadi, mengatakan hal itu yang menyebabkan tingginya angka pengangguran di Jabar.

Menurutnya tingginya angka pengangguran di Jabar bukan disebabkan minimnya lapangan kerja. Namun, banyak perusahaan asing yang justru memperkerjakan tenaga dari luar Jabar. 

"Itu jadi investasi yang masuk itu kan harusnya membuat lapangan pekerjaan. Ternyata lapangan pekerjaan ini tidak hanya diisi oleh orang Jawa Barat," katanya di Bandung, Senin (31/7/2023).

Dia mengakui kondisi serapan tenaga kerja lokal yang belum maksimal ini berbanding terbalik dengan banyaknya investasi asing yang masuk wilayah Jabar. Seharusnya, ketika investasi besar, maka serapan tenaga kerja lokal juga bisa terserap secara maksimal.

"Di lain pihak padahal investasi kita itu setiap tahun itu terbesar di Indonesia. Banyak perusahaan, industri Jawa Barat ini. Tapi pengangguran [terbanyak]," katanya.

Berdasarkan data yang dimilikinya, pekerja yang ada di wilayah Jawa Barat 20 persen bukan warga lokal melainkan fari luar Provinsi Jawa Barat. Apalagi, pekerja yang ada di wilayah kawasan industri. 

"Saya punya data 21 persen pekerja itu dari luar. Terutama di daerah kawasan industri, 40 persenan dari luar," katanya. 

Taufik mengatakan, angka pengangguran terbuka di wilayah Jawa Barat saat ini sudah menyentuh angka 7,89 persen. Angka ini menjadikan Jabar provinsi terbesar kedua setelah Banten dengan selisih tipis di angka 7,97 persen.

Meski menjadi salah satu yang tertinggi di Indonesia, angka pengangguran terbuka Jawa Barat mengalami penurunan. Data Year on Year (YoY) bulan Februari tahun 2022, angka pengangguran Jabar menyentuh angka 8,35 persen.

"Jadi 7,89 persen setara dengan 2,01 juta. Kalau dibanding tahun lalu luar biasa turunnya," katanya.

Sebelumnya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar mencatat realisasi investasi untuk penanaman modal asing (PMA) di Jawa Barat hingga Juni tahun 2023, yang ditanamkan oleh investor sebanyak Rp66,4 triliun atau US$4,48 miliar, dengan asumsi kurs dolar terhadap rupiah senilai Rp14.800 sesuai dengan APBN 2023.

Angka ini meningkat Rp1,27 triliun atau US$35,74 juta dari periode investasi yang sama pada tahun 2022 sebesar Rp43 triliun atau US$2,99 miliar.
Sementara untuk jumlah tenaga kerja PMA menyumbang sebesar 75.336 orang atau naik 24.541 orang dari periode yang sama tahun 2022 sebanyak 50.795 orang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper