Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Martabak hingga Daging Ayam Picu Inflasi di Kota Cirebon

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Kota Cirebon mengalami inflasi sebesar 0,20 persen pada Juni 2023.
Pedagang memotong daging ayam di lapaknya di Pasar Kosambi Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/1)./JIBI-Rachman
Pedagang memotong daging ayam di lapaknya di Pasar Kosambi Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/1)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, CIREBON - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Kota Cirebon mengalami inflasi sebesar 0,20 persen pada Juni 2023. 

Kepala BPS Kota Cirebon Aris Budiyanto mengatakan, pada Mei 2023 ada beberapa barang atau jasa sebagai penyumbang inflasi di Kota Cirebon, yakni,  rokok kretek filter, daging ayam ras segar, telur ayam ras segar, cabai rawit, dan martabak.

“Meskipun inflasi, angka tersebut lebih kecil dibandingkan tahun lalu yang mencapai 4,27 persen,” kata Aris di Kota Cirebon, Selasa (4/7/2023).

Pada Juni 2023, dari 11 kelompok pengeluaran, 6 kelompok pengeluaran mengalami inflasi, 1 kelompok pengeluaran mengalami deflasi, dan 4 kelompok tidak mengalami perubahan indeks. 

Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,78 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,02 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,03 persen.

Kelompok pendidikan sebesar 0,07 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,08 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,03 persen. 

Lalu, kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu, kelompok transportasi sebesar 0,34 persen. 

Sementara, kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan indeks yaitu, kelompok pakaian dan alas kaki; kelompok kesehatan; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya.

Aris mengatakan, berdasarkan pantauan indeks harga konsumen (IHK), Kota Cirebon merupakan daerah yang mengalami inflasi kedua tertinggi di Jawa Barat setelah Bekasi.

"‎Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran," kata Aris. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper