Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selain Plumpang, Kilang di Indramayu Pernah Terbakar hingga Ratusan Orang Terdampak

Kebakaran pada 2021 menjadi yang paling besar dan diklaim Pertamina akibat tangki penyimpanan tersambar petir.
Awan efek kebakaran pada salah satu tangki di kilang Balongan, Indramayu, pada 2021./Bisnis
Awan efek kebakaran pada salah satu tangki di kilang Balongan, Indramayu, pada 2021./Bisnis

Bisnis.com, CIREBON - Refinery Unit (RU) VI Balongan di Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, merupakan salah satu kilang yang dimiliki oleh Pertamina. Tempat tersebut tercatat pernah terbakar sebanyak tiga kali.

Berdasarkan catatan Ombudsman, kebakaran pertama terjadi pada Oktober 2007, di mana peristiwa pertama tersebut menggangu fasilitas pembuangan limbah dan tidak menganggu produksi bahan bakar minyak (BBM).

Kedua, peristiwa kebakaran terjadi pada 4 Januari 2019 pukul 09.40 WIB. Kejadian tersebut terjadi pada fasilitas pemasok gas milik Pertamina EP aset ke 3.

Terakhir, pada Senin (29/4/2021) dini hari, di mana kejadian tersebut terjadi di tangki T301-G. Kebakaran tersebut menjadi yang paling besar dan diklaim Pertamina akibat tangki penyimpanan tersambar petir.

Dalam kejadian nahas tersebut, sebanyak 912 warga terdampak akibat meledaknya kilang minyak milik PT Pertamina di Desa Balongan, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu ini.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu menyatakan peristiwa akibat terbakarnya tiga unit tank product premium 42 T 301 A/B/C itu berdampak ke lima desa.

Sebanyak lima desa tersebut yakni Desa Balongan, Desa Sukareja, Desa Rawadalem, Desa Sukaurip, dan Desa Tegalurung. 

Anggota Ombudsman Hery Susanto menyebutkan dalam kejadian tersebut Pertamina tidak terbuka terkait kondisi kilang minyak Balongan Indramayu yang mengeluarkan bau menyengat sebelum mengalami ledakan.

Sebelum kejadian, pada Minggu (28/4/2021), warga di sekitar lokasi kilang minyak mendatangi petugas humas Pertamina untuk mengadu terkait bau menyengat tersebut.

"Namun saat melakukan protes tersebut, warga justru dibubarkan oleh polisi. Keluhan masyarakat terkait bau sebelum kejadian tidak direspon oleh Pertamina," kata Hery.

Catatan lainnya, Pertamina tidak melakukan mekanisme mitigasi bencana karena kegagalan teknologi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler