Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sesuai Instruksi Presiden Jokowi, PLN Siap Pasok Listrik Andal untuk Industri Kesehatan

Kondisi kelistrikan Jawa Barat dalam kondisi cukup dan andal untuk mendukung industri kesehatan.
Tangkapan layar - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi pengarahan langsung kepada seluruh direksi dan jajaran komisaris PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) bersama sejumlah Kementerian terkait di Istana Bogor, Selasa (16/11/2021). JIBI/Bisnis-Nancy Junita
Tangkapan layar - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi pengarahan langsung kepada seluruh direksi dan jajaran komisaris PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) bersama sejumlah Kementerian terkait di Istana Bogor, Selasa (16/11/2021). JIBI/Bisnis-Nancy Junita
Bisnis.com, BANDUNG -- PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat mendukung pertumbuhan industri sektor kesehatan dengan penyediaan pasokan listrik yang andal dan berkualitas.
Hal tersebut menyusul instruksi Presiden Joko Widodo yang berkomitmen untuk mendukung penuh pembangunan rumah sakit berstandar internasional di Tanah Air.
Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat Haris Andika mengatakan kondisi kelistrikan Jawa Barat dalam kondisi cukup.
“Daya mampu sebesar 12.059 Megawatt (MW) dengan beban puncak maksimal mencapai 8.172 Megawatt (MW) sehingga masih ada cadangan sebesar 3.887 MW,” ujar Haris dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (7/3/2023). 
Selain pasokan listrik yang andal, bagi pelanggan daya besar, PLN telah menyiapkan tim khusus melalui Account Executive (AE) yang akan berfokus melayani dan memberikan solusi atas kebutuhan pelanggan. 
“Melalui AE, PLN dapat dengan cepat secara langsung mengatasi permasalahan dan kebutuhan pelanggan,” terang Haris.
Untuk mempercepat transisi energi bersih dan mendukung eksistensi industri kesehatan di kancah internasional, PLN juga menyediakan produk sertifikat energi baru terbarukan (EBT) atau Renewable Energy Certificate (REC). 
REC akan mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang transparan, akuntabel dan diakui secara internasional serta tanpa harus mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur. 
Sampai dengan Februari 2023, terdapat delapan pelanggan pada sektor pendukung kesehatan seperti penyedia perlengkapan olahraga, apparel olahraga maupun sepatu olahraga berskala internasional yang mengakomodir gaya hidup sehat masyarakat sudah menggunakan produk REC tersebut. 
 
PLN mencatat, pelanggan besar (Tegangan Menengah) sektor kesehatan pada Februari 2023 di wilayah Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bandung menunjukkan performa yang positif.
Sampai dengan bulan Februari 2023, terdapat pertumbuhan jumlah pelanggan pelanggan besar (Tegangan Menengah) sektor kesehatan di UP3 Bandung sebesar 3 pelanggan dari 36 pelanggan di tahun 2022 menjadi 39 pelanggan di tahun 2023.
Salah satu pelanggan yang mengajukan permohonan Pasang Baru Listrik di tahun 2022 adalah RS Mayapada dengan daya tersambung sebesar 1.730 kVA dengan tingkat kehandalan yang baik dan konsumsi listrik yang cukup tinggi.
“Pertumbuhan jumlah pelanggan sektor kesehatan di wilayah Bandung diikuti pula oleh peningkatan jumlah konsumsi listriknya. Sampai dengan bulan Februari tahun 2023 jumlah konsumsi 39 pelanggan sektor kesehatan di wilayah Bandung mencapai 19.580,3 MWh atau naik 9,94% dibanding periode yang sama tahun 2022,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Dinda Wulandari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper