Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah PDBK Naik, Jabar Kembangkan Unit Layanan Disabilitas

Pengembangan ULD dilakukan untuk menjangkau calon peserta didik yang mengalami keterbatasan jarak dengan sekolah terdekat serta keterbatasan ekonomi keluarga.
Salah satu kegiatan Unit Layanan Disabilitas yang dikembangkan Dinas Pendidikan Jabar./Istimewa
Salah satu kegiatan Unit Layanan Disabilitas yang dikembangkan Dinas Pendidikan Jabar./Istimewa

Bisnis.com, KUNINGAN - Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar mengembangkan Unit Layanan Disabilitas (ULD) untuk mengakomodasi peserta didik berkebutuhan khusus pada jenjang Sekolah Luar Biasa atau SLB.

"Dalam peningkatan akses pendidikan, dinas pendidikan mendorong pengembangan ULD," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah X Jabar Ambar Triwidodo, Senin (14/11/2022).

Menurut Ambar, pengembangan ULD tersebut dilakukan untuk menjangkau calon peserta didik yang mengalami keterbatasan jarak dengan keberadaan sekolah terdekat serta keterbatasan ekonomi keluarga.

"Di lingkungan KCD X, ada dua Unit Layanan Disabilitas (ULD). Salah satunya dilaksanakan oleh SLB Negeri Taruna Mandiri, Jalan Raya Caracas Mandiracan, Desa sampora, Kecamatan Cilimus, Kuningan," kata Ambar Triwidodo.

Menurut Ambar, SLB Taruna Mandiri memiliki 4 ULD. Lokasinya di Gedung Veteran Desa Paniis Kecamatan Pasawahan, Kantor Bakorwil Desa Pancalang Kecamatan Pancalang.

Keempat ULD tersebut mengakomodasi peserta didik yang rumahnya berlokasi di Desa Maracan, Kecamatan Maracan, serta Desa Indrapatra Kecamatan Cigandamekar.

Sementara itu, Kadisdik Jabar Dedi Supandi mengatakan jumlah peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) naik signifikan pada tahun 2022. Namun, kata Dedi, bukan berarti jumlah anak-anak penyandang disabilitas di Jabar bertambah.

"Sekarang ini para orang tua lebih terbuka, menyadari bahwa anak disabilitas itu bukan sebuah aib sehingga disembunyikan. Karena itu mereka sekarang berani untuk membuka diri dan menyekolahkan," kata Dedi.

Kenaikan jumlah PDBK tersebut, lanjut Dedi, tak terakomodasi karena jumlah SLB di Jabar yang terbatas. Maka, lanjut Dedi, solusinya mengembangkan unit-unit layanan disabilitas.

"Untuk memudahkan, nanti ULD ini mendekati masyarakat. Jadi bisa saja di kantor kepala desa," kata Dedi.

Saat ini, lanjut Dedi, Jabar memiliki 850 sekolah negeri baik itu SMA, SMK, dan SLB di mana sebanyak 48 di antaranya merupakan SLB. Sedangkan untuk sebaran sekolah swasta di Jabar, yaitu berjumlah 4.174 sekolah.

"Kalau swasta ada 338 SLB di Jabar ini. Maka dengan jumlah tersebut, kita dorong pengembangan ULD ini," katanya.

Inovasi pengembangan ULD ini, lanjut Dedi, menangani anak-anak difabel yang lokasinya berjauhan dengan sekolah sehingga mereka bisa berkumpul di tempat terdekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper