Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hingga Juli 2022, Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Sumedang Meningkat

Setidaknya ada 32 kasus yang saat ini ditangani oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sumedang.
Ketua P2TP2A Sumedang Samantha Dewi
Ketua P2TP2A Sumedang Samantha Dewi

Bisnis.com, SUMEDANG - Hingga Juli 2022, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Sumedang terus meningkat. Setidaknya ada 32 kasus yang saat ini ditangani oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sumedang.

Ketua P2TP2A Sumedang Samantha Dewi merinci dari jumlah tersebut, 10 kasus tercatat terjadi kepada perempuan dan 22 lainnya kekerasan terhadap anak.

Ia mengklaim, pihaknya sudah menangani kasus-kasus tersebut sekaligus memberikan pendampingan kepada para korban.

"Ini sangat memprihatinkan bahwa kasus kekerasan di Sumedang meningkat," kata Samantha Dewi, di Sumedang, Senin (18/7/2022).

Menurut Dewi, yang memprihatinkan, mayoritas pelaku kekerasan terhadap perempuan dan anak tersebut adalah orang sekitar korban.

"Kami merasa miris, seharusnya lingkungan keluarga atau tetangga menjadi tempat paling aman untuk anak, ini malah menjadi tempat paling tak aman," katanya.

Dewi melanjutkan, ada banyak faktor yang bisa memicu terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak. Yang paling utama m kata Dewi adalah faktor keluarga.

"Diperhatikan juga pergaulan anak-anak itu. Atau bagaimana anak perempuan harus bersikap kepada ayahnya, dan laki-laki kepada ibunya di rumah. Saya rasa, perlu ditegaskan kapan ada batasnya, jangan terlalu dekat secara fisik antara orang tua laki-laki dan anak perempuan, karena bisa menimbulkan hal-hal tak diinginkan," kata Dewi.

Di samping itu, tentu pemahaman keagamaan sebagai landasan norma perlu diperkuat oleh semua orang tua.

"Di antara yang kami tekankan melalui buku saku pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan adalah apa yang mesti ditekankan dalam mendidik anak dan bersikap sebagai orang tua," kata Dewi.

Dengan demikian, ia menilai semua orang tua pasti tahu bagaimana cara-cara dasar mendidik anak..

"Misalnya, konsistensi orang tua dalam memperhatikan anak, atau mendorong pendidikan anak di rumah dengan tidak hanya mengandalkan pendidikan di sekolah, pendidikan tentang penyimpangan seksual, pemenuhan kasih sayang supaya anak-anak tidak mencarinya di luar keluarga, hingga keluarga harmonis," katanya. (K34)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler